Nan Huairen memberitahu Li Qiye dengan raut misterius, "Kudengar ada hantu-hantu di sana."
"Karena itu dinamai Ghost Pavilion, hantu adalah hal yang normal. Tanpa hantu, bagaimana bisa tempat itu disebut Ghost Pavilion?" Li Qiye tertawa.
Melihat Li Qiye yang tanpa kekhawatiran, Nan Huairen meloncat dengan khawatir dan berkata cepat, "Kakak, aku tidak sedang bergurau denganmu. Di tempat itu benar-benar ada hantu! Benar-benar ada hantu di sana! Bila kamu tidak memercayaiku, kamu dapat bertanya pada masterku!"
Pelindung Mo juga hadir. Mendengar Nan Huairen, ia merenung selama beberapa saat, lalu berkata, "Ghost Pavilion memang mengerikan. Lebih baik berhati-hati meskipun aku tidak pernah mendengar ada yang sampai mati di Ghost Pavilion. Aku memang mendengar bahwa Tetua Pertama pernah sangat terluka, menderita kerugian besar di sana. Entah ada hantu atau tidak, kesimpulan tidak bisa diraih, tetapi pasti ada banyak hal yang jahat di tempat itu."
"Hantu, eh." Li Qiye memandang jauh, sangat jauh, lalu tersenyum dengan ceria. Ia berkata, "Jika di sana ada hantu sungguhan, aku akan lebih menyukainya; kenapa kita perlu takut pada hantu?"
Saat ini, ia tidak dapat menahan diri lalu menyeringai dan meledak tertawa.
Nan Huairen, menghadapi "selera berat" Kakak Pertamanya, menjadi terdiam. Menghadapi hantu-hantu jahat ini, orang lain hanya ingin kabur; meski begitu, Kakak Pertamanya berkata bahwa ia menyukainya.
Nan Huairen benar-benar khawatir tentang Li Qiye, dan ia masih ingin membujuknya; tetapi, masternya, Pelindung Mo, menggelengkan kepalanya dengan lembut sehingga ia terdiam.
Pelindung Mo tidak mencoba meyakinkan Li Qiye. Dari sudut pandangnya, Li Qiye sudah memiliki idenya sendiri. Ia percaya bahwa tindakan Li Qiye tidak perlu mereka khawatirkan.
Akhirnya, Li Qiye tersenyum dan berkata pada Nan Huairen, "Ayo kita pergi! Ini waktunya melihat Ghost Pavilion!"
Nan Huairen tidak punya pilihan lain, dan ia harus menerima nasibnya. Ia mengikuti Li Qiye untuk melihat Ghost Pavilion, tetapi di sepanjang jalan ia bergumam, "Kakak, bila kamu melihat hantu, jangan bilang bahwa aku tidak memperingatkanmu; ada hantu sungguhan di sana."
Dengan pidato Nan Huairen yang terus bertele-tele seperti seorang istri, Li Qiye hanya tersenyum.
Pada kenyataannya, soal Li Qiye yang pergi bermeditasi di Ghost Pavilion, semua murid Cleansing Incense Ancient Sect sudah mendengarnya. Saat Ghost Pavilion dibahas, semua murid gemetar ketakutan.
Seorang murid yang sangat pucat berkata, "Tinggal selama setengah tahun di Ghost Pavilion? Aku tidak akan melakukannya, bahkan tidak untuk sehari. Aku lebih baik tinggal di Frozen Cave[3] 1daripada Ghost Pavilion!
Murid lain menggelengkan kepalanya dan berkata, jangankan Frozen Cave, aku bahkan lebih mau pergi ke Dark Dried Valley[1]2 daripada Ghost Pavilion."
Murid lain mulai berbicara, "Menghadapi Ghost Pavilion, bahkan Paman Da Dan ketakutan."[2]3
Murid itu melanjutkan, "Paman Da Dan bisa dianggap sebagai orang paling pemberani di sekte kita. Lima tahun yang lalu, ia tidak percaya pada hal gaib, jadi ia bertaruh dengan kita untuk pergi ke Ghost Pavilion. Pada hari kedua, matahari belum terbit, dan ia telah kabur dan bahkan kencing di celana karena sangat ketakutan."
"Bajingan kecil, membuka aibku; apa kamu ingin dipukuli?" Seorang pria paruh baya yang sedang berdiri di samping menatap mereka dan berteriak. Pria paruh baya ini terlihat kasar; jelas bahwa orang ini adalah orang kasar yang sedang dibicarakan, Da Dan.
Meskipun para murid sedang dipelototi, ada murid lain yang bertanya dengan ingin tahu, "Paman, apa yang terjadi saat itu? Apa yang terjadi malam itu?"
Paman ini, setelah ditanyai oleh para murid ia melemah; ia merenung selama beberapa saat, menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Ghost Pavilion memiliki hantu, hantu yang menakutkan, mungkin tidak hanya satu, tetapi banyak hantu."
Seorang murid bertanya dengan ingin tahu, "Li Qiye akan bermeditasi dalam ghost Pavilion; menurutmu berapa lama ia bisa bertahan?"
Ada yang merasa ingin berjudi, "Aku berani bertaruh ia tidak akan bertahan satu malam."
Murid lain cemberut dengan dingin dan berkata, Sepanjang malam, hmph! Dari sudut pandangku, sepertinya bila malam turun, ia sudah akan kencing di celana. Ghost Pavilion tidak hanya terkenal karena namanya; jelas ada hantu di tempat itu!"
Saat itu, banyak murid sekte bergosip. Semua berkata bahwa ada hantu di sana, tetapi tidak ada yang tahu jenis hantu seperti apa.
Faktanya, bicara soal Ghost Pavilion, bahkan para pelindung pun takut. Tetua Pertama pergi ke Ghost Pavilion sekali, dan ia mencoba memakai Merit Law Emperornya untuk mengalahkan aura mengerikan Ghost Pavilion. Tidak ada yang bisa percaya bahwa pada hari kedua, Tetua Pertama kecapaian lalu keluar dari paviliun itu. Ia tidak dapat mengalahkan aura jahat di Ghost Pavilion.
Sejak saat itu, tidak ada pelindung atau murid yang berani untuk gegabah dan memasuki Ghost Pavilion. Awalnya, energi roh dunia di puncak ini lumayan bagus, tetapi karena rumor tentang Ghost Pavilion, tidak ada yang berani datang ke puncak ini untuk berkultivasi.
Saat ini, pemandangan di puncak ini seperti reruntuhan. Daerah sekitar sejauh sepuluh mil juga tampak seperti reruntuhan. Bahkan bunga-bunga dan pepohonannya tampak sakit; seakan-akan mereka terdampak oleh aura jahat dari paviliun.
Dikatakan bahwa beberapa puluh ribu tahun lalu, para murid puncak ini membentuk cabang mereka sendiri. Puncak ini dulunya makmur selama banyak generasi. Tetapi, setelah itu, tempat ini jadi berhantu; tempat ini mulai ditinggalkan hingga tidak ada murid yang mau menginjak tempat ini lagi.
Saat Li Qiye berdiri di atas puncak, menenggelamkan diri dengan pemandangan pepohonan dan sungai-sungai di area ini, ia langsung menjadi serius. Pemandangan yang memudar ini bukan hanya karena tidak ada murid yang mau datang ke sini, tetapi karena secara samar-samar ada rasa tidak nyaman; seakan-akan ada sesuatu di bawah yang mengeluarkan energi jahat.
Pada sepuluh ribu tahun terakhir, semua murid sebelumnya menganggap tempat ini mengerikan; tampaknya itu bukan tidak beralasan.
Berdiri di sebelah Li Qiye, Nan Huairen merasakan hawa dingin di belakang punggungnya, seakan-akan ada hantu yang sedang memandanginya. Membuatnya tiba-tiba merinding; bila Li Qiye tidak sedang bersamanya, ia tidak akan mau pergi ke tempat yang menyeramkan ini.
Memulihkan pikirannya, Li Qiye meneliti paviliun besar di puncak; bangunan bernama 'Ghost Pavilion' sudah mulai membusuk. Melihat paviliun di depan matanya, ia tidak dapat menahan diri untuk menghela napas lembut.
Ghost Pavilion, pada kenyataannya, dibuat dengan teliti dengan banyak jimat menarik. Dia dibangun di atas sebuah puncak; seakan-akan menjadi satu dengan alam, membuat orang yang melihat merasa bahwa bangunan dan puncak tergabung menjadi satu.
Dari dekorasi paviliun itu, dapat dimengerti bahwa sekte sangat menghargainya di masa lalu. Sayangnya, karena aura mencekamnya, sekte harus mengabaikannya.
Ghost Pavilion tidaklah besar, tetapi sangat mendetail; dapat dipuji karena buatannya yang halus. Meski begitu, paviliun yang sekarang ditutupi oleh debu dan sarang laba-laba, serta rumput liar dan lumut. Bahkan para tupai liar dan burung menganggap tempat ini sebagai rumah mereka.
Memasuki paviliun, melangkah ke lantai yang terbuat dari kayu pinus giok berusia sepuluh ribu tahun menyebabkan bunyi berderit. Di tengah atmosfernya, seorang pengecut akan sangat amat ketakutan; terutama karena ada suara kelelawar berterbangan, meningkatkan atmosfer seramnya.
Pelindung Mo berkata dengan penuh nostalgia, "Tempat ini dulu adalah salah satu tanah penting bagi Cleansing Incense Ancient Sect, tetapi sayangnya saat ini benar-benar tidak terawat dan rusak."
Tidak hanya Pelindung Mo yang sedang mengenang, bahkan hati Li Qiye menghela napas dengan lembut. Tahun itu, pada jalan panjang menuju Dao, sebelum Immortal Emperor Min Ren memikul Heaven's Will dan ia menyapu sembilan langit dan sepuluh benua, dalam paviliun ini, Li Qiye biasa mengajari zither Dao pada Min Ren kecil! (zither adalah kecapi)
Soal cerita ini, saat ia masih Gagak Kegelapan, ia biasa menggoda Min Ren atas ketidakmampuannya bermain kecapi. Bila ia harus menjadi pemain kecapi untuk mencari uang, Li Qiye takut ia akan mati kelaparan.
Pada masa-masa itu, menghadapi ejekan Li Qiye, Min Ren tidak bisa melakukan apapun selain juga meledak tertawa dengan keras.
Tanpa diperintah oleh Li Qiye, Pelindung Mo dan Nan Huairen langsung sibuk membersihkan bagian dalam dan luar Ghost Pavilion. Setelah mereka selesai, paviliunnya tampak jauh lebih cerah, atmosfer gelapnya tersapu sebagian; meski begitu, paviliun itu masih terasa sedikit seram.
Setelah menyiapkan keperluan sehari-hari untuk Li Qiye, mereka melapor balik pada Li Qiye.
Setelah melihat persiapan kedua orang itu, Li Qiye menganggukkan kepala dengan lembut; dan berkata, "Ini sudah baik, tetapi, aku akan tidur di aula besar; tidak perlu menyiapkan sebuah kamar untukku. Selain itu, Huairen, bawakan aku sebuah kecapi."
"Kecapi? Untuk apa kau perlu kecapi di sini?" Mendengar kata-kata Li Qiye, Nan Huairen terkejut. Biasanya, sangat sedikit kultivator akan bermain harpa dengan elegan dan melihat bulan.
Li Qiye dengan tersenyum berkata, "Dulu ini adalah Zither Pavilion dengan pemandangan yang sangat indah. Pada malam hari, untuk bisa menikmati bulan dan memainkan kecapi, seberapa indahnya hal itu?"
"Uhh…" Nan Huairen tidak dapat menahan diri dan berbisik dengan lembut, "Kakak, tempat ini adalah Ghost Pavilion. Pada malam hari, akan ada urusan gaib… Ka-kamu masih ingin memainkan kecapi?"
"Anak kunyuk, jangan merusak suasana hatiku; cepatlah pergi!" Li Qiye, seorang bocah tiga belas tahun, memanggil Nan Huairen seakan-akan ia adalah seorang kakek tua, tetapi Nan Huairen tersenyum ceria dan lari menjauh.
Sementara mereka berdua, master dan murid, sedang mengatur, Li Shuangyan juga ikut dan meneliti Ghost Pavilion ini. Ia menganalisanya dengan hati-hati, tanpa melewatkan satu detail pun.
Li Shuangyan saat ini mengamati keempat pilar besar dalam aula besar, dan ia tertegun. Keempat pilar besar itu terbuat dari kayu pinus giok berumur sepuluh ribu tahun. Setelah bertahun-tahun, tidak ada tanda-tanda kerusakan pada mereka. Selain itu, tiap pilar ini dipadati penuh sesak dengan pola-pola berurat. Sebenarnya, bukan hanya keempat pilar ini yang tertutupi pola-pola, tetapi seluruh Zither Pavilion dilapisi pola-pola ini, tetapi warna pola-pola itu sangatlah kabur. Bila tidak fokus, sangat susah dilihat.
Li Shuangyan, seorang jenius dengan Saint Fate Palace dan Emperor Physique – tak peduli kemanapun ia pergi, ia akan menjadi anak kebanggaan langit. Saat ia mengamati pola-pola itu, ia langsung merasa bahwa mereka tidak biasa. Seorang jenius seperti dia sedang menganalisa dengan teliti, ingin melihat kebenaran misterius di dalamnya. Meski begitu, selama penyelidikannya, ia menemukan bahwa pola-pola ini bukanlah rune Dao atau mantra ajaib. Ia tidak bisa mengenyahkan perasaan bahwa ada sebuah misteri yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata di dalamnya.
"Apa kamu melihat ada yang spesial?" Li Qiye pergi ke sebelahnya. Ia menunjukkan senyum nyaman pada Li Shuangyan yang sedang mengamati pola-pola itu.