webnovel

Langkah Demi Langkah

Redakteur: Wave Literature

Keagungan matahari terbenam di cakrawala sangat mengagumkan.

Namun di perkemahan sphinx, Lucien merasakan keringat dingin di punggungnya.

Sebelum Lucien mengetahui jawabannya, sphinx itu membentaknya, "Kalajengking menjijikkan, kau punya kepala di antara kakimu? Gunakan otakmu! Pergi dan mandilah di Sun Water! Kau ingin menjadi salah satu makhluk undead itu?"

Lingkungan gurun itu sangat keras, sehingga para bangsawan di Kerajaan Gusta enggan memperluas kekuasaan ke selatan. Sehingga, kebanyakan bahasa kasar pada sphinx tentang kalajengking, karena mereka adalah musuh terbesar para sphinx.

Sun Water? Kalimat sphinx itu mengingatkan Lucien kalau sphinx yang sedang menjadi penyamarannya—bernama Fil—selalu menghabiskan waktu sejenak di rumah batu di mana langsung terkena paparan sinar matahari siang, kemudian ia akan pergi menjaga makam dengan sphinx lain.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel