Sepuluh menit kemudian, para penyihir di tengah ruangan menyelesaikan pertarungan mereka. Ketiga penyihir terkuat berdiri di tengah sambil memegang pin yang mereka dapatkan dengan bangga, sementara para penyihir lain memilih untuk menjauh.
Si pria tua berbaju putih khas pendekar memegang sebuah pin berbentuk permata dengan tatapan yang dingin.
Seorang pria tampan berpakaian khas bangsawan dan bersenjatakan tongkat kayu putih membawa pin berbentuk buku.
Pria terakhir, si pria bungkuk bermata putih, memiliki pin berwarna emas berbentuk persegi yang melayang di depannya. Tubuh pria itu dikelilingi oleh gelombang mental yang aneh dan rumit.
Beberapa penyihir telah pingsan, sementara penyihir yang terluka menatap ketiga pemenang dengan ekspresi kecewa.
Ketiga penyihir saling pandang dan berbincang-bincang melalui partikel energi. Sepertinya, mereka sedang mendiskusikan sesuatu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com