Melihat kejadian itu, kelima penyihir terbelalak kaget.
Angele tersenyum kecut. Ia mencoba mencari benang hijau itu, namun ia tidak menemukan jejak sedikit pun.
"Ada apa ini?" tanya Angele.
Stigma memicingkan matanya dan menggeleng. "Kita harus mencari jalan lain. Aku tidak tahu ada apa dengan tebing itu. Di dekat tebing, ada kota bernama Kota Kabut Putih, kita bisa mencari tahu situasi saat ini dari orang-orang yang tinggal di sana."
Angele tidak terlalu mengenal daerah tersebut, sehingga ia memutuskan untuk mengikuti saran Stigma. Kelima penyihir itu pun segera berjalan ke timur.
Untungnya, mereka membawa cukup air dan makanan, sehingga mereka dapat bertahan hidup di dataran ini selama sekitar dua bulan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com