*Raawwrr*
Saat Tetua Ma selesai berbicara, suara raungan naga memenuhi udara dan menyebabkan langit berguncang hebat. Para kultivator di seluruh penjuru Kota Empat Sudut merasa seolah-olah jiwa spiritual mereka akan hancur. Suara raungan naga itu memiliki kekuatan untuk menghancurkan langit dan bumi.
Rentetan gelombang suara yang mengerikan di atas langit itu menyebar ke arah Tetua Ma seperti sebuah sungai surgawi. Melihat hal ini, Tetua Ma mengangkat lengannya dan mengerahkan telapak tangannya ke depan. Dalam sekejap, banyak pintu ruang dan waktu bermunculan dan saling tumpang tindih satu sama lain. Akibatnya, gelombang suara dari Jalur Agung itu perlahan-lahan menghilang hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Seberkas cahaya emas keunguan yang menyilaukan ditembakkan dari atas langit, dan akhirnya membentuk sebuah badai emas keunguan di atas medan pertempuran. Badai itu menjadi semakin mengerikan saat menghisap segala sesuatu di sekitarnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com