Xing Qiu berdiri dari permukaan tanah dan menyeka darah di sudut mulutnya, sambil menatap ke arah Yu Sheng, yang terus menerjang ke depan. Sebuah peralatan ritual terlihat di tangannya, yang memancarkan sebuah cincin cahaya yang telah menyatu dengan lengannya.
Dalam sekejap, cincin-cincin cahaya menyebar di sekelilingnya. Sementara aura dari Jalur Agung yang lebih kuat dari sebelumnya muncul di area tersebut. Sebuah tekanan yang menyesakkan menyebar ke segala arah dengan tubuh Xing Qiu sebagai titik pusatnya.
Meskipun dia telah dikalahkan oleh Yu Sheng sebelumnya, dia tidak pernah menggunakan peralatan ritual untuk bertarung melawannnya.
Namun, dia menganggap bahwa Yu Sheng sangat sulit untuk diatasi, apalagi lawannya itu memang mengincarnya. Melihat bagaimana Yu Sheng menerjang ke arahnya saat ini menunjukkan bahwa Yu Sheng ingin menghabisi nyawanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com