Suara musik dari guqin miliknya meluas. Sambil duduk bersila, Ye Futian mulai memainkan guqin. Ketika jari-jarinya yang ramping memetik senar guqin, ia seperti satu-satunya orang yang tersisa di seluruh tempat tersebut. Guqin dan semua panca indranya bergabung menjadi satu. Hanya dalam sekejap, Ye Futian telah siap untuk bertarung.
Dengan ekspresi dingin di wajahnya, Gu Ming melangkah maju. Tubuhnya segera dikelilingi oleh petir berwarna ungu yang sangat mengerikan. Kekuatan yang sangat kuat tampaknya menyebar seluruh tempat itu dan dalam sekejap, sebuah kekuatan yang menembus langit meledak. Dalam badai petir yang mengerikan ini, secara perlahan muncul banyak pedang-pedang petir yang mengerikan, dan pemandangan itu benar-benar mengejutkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com