Pria itu memegangi perutnya dengan wajah berubah menjadi pucat pasi ketika dirinya terjatuh ke lantai, namun ia bahkan tidak berani mengerang sedikit pun walaupun merasakan sakit yang luar biasa dan hanya cepat-cepat berlutut dan memohon ampun.
"Bibi Buyut, itu salahku. Aku memohon Bibi Buyut mengampuni aku."
Wajah Qu Xin Rui begitu geram seraya menatap pria itu. Syal sutra yang dilingkarkan di pergelangan tangannya perlahan jatuh ke lantai dan di kulit tangannya yang halus dan putih, sepotong kecil kulit yang keriput dan tua tiba-tiba terlihat. Awalnya, area itu hanya ada di sekitar pergelangan tangannya namun kini kulit keriput itu telah menyebar hingga ke bagian atas lengannya. Jika seseorang hanya melihat sendi lengannya, siapa pun akan berpikir tangan itu adalah tangan seorang wanita tua, yang sudah sangat uzur.
"Pengawal, bawa dia pergi dari sini." Qu Xin Rui berkata dingin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com