"Saudara Ye, kau kembali!"
"Saudara Ye, perang jadi seperti ini karenamu. Jika tidak, aku tidak akan bisa kembali!"
"Kami semua sudah buta sebelumnya. Tolong, berbaik hatilah dan jangan memusuhi kami!"
Ketika Ye Yuan muncul di markas pasukan Kota Pemandangan Utara, suasana langsung jadi ramai.
Ketika para prajurit Surga Penguasa Suci melihat Ye Yuan, mereka datang untuk menyapanya satu per satu.
Di antara orang-orang ini, ada banyak yang dulu menghina Ye Yuan. Saat ini, mereka sangat menyesal.
Kali ini, jika bukan karena Ye Yuan, hanya sedikit dari mereka yang bisa kembali. Nyatanya, Kota Pemandangan Utara mungkin langsung digilas oleh bangsa darah.
Kekalahan itu seperti tanah longsor. Itu tidak untuk dijadikan lelucon.
Ye Yuan juga tidak bersikap sombong. Satu per satu, dia menanggapi orang-orang ini dengan senyuman. Ketika para petarung Surga Penguasa Suci melihat sikap Ye Yuan, mereka bahkan jadi lebih malu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com