"Lawan yang tak bisa diatasi? Haha, kau terlalu tinggi menilai dirimu!" Ye Yuan berkata sambil tertawa tipis.
Qiu Chen melihat ke arah Ye Yuan dengan santainya.
"Tidak ada gunanya rasa bangga seseorang yang lemah. Meski kau tidak mengakuinya, mustahil kau akan bertahan lebih dari dua puluh serangan di tanganku. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan!"
"Begitukah? Kalau begitu, lihat dengan teliti!"
Sambil berbicara, Ye Yuan bersila dan langsung masuk ke dalam kondisi meditatif.
Qiu Chen melengkungkan mulutnya dan mengabaikan hal ini.
Bukan hanya dia. Yang Mulia Suci Matahari Ungu dan yang lainnya di samping juga langsung menggelengkan kepala.
Mereka mengakui kalau Ye Yuan ini sangat berbakat. Akan tetapi, dibandingkan dengan orang yang ada di depan dia, Ye Yuan masih terlalu kurang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com