webnovel

"Baik, baik, baik, Yang Mulia. Ini semua karena mereka punya mata tetapi mereka tidak bisa melihat, sehingga mereka menyinggung Yang Mulia. Yang Mulia, tolong jangan diambil hati. Token guru besar ini bukanlah benda yang bisa kalian-para pengawal ini kenali," Qing Chong bercucuran keringat tanpa henti ketika dia dengan cepat menjelaskan. 

Seberapa di tingginya status orang yang memiliki token guru besar? Bagaimana mereka bisa menjadi apa yang dia mampu untuk provokasi? 

Keberadaan semacam ini dapat memutuskan hidup dan matinya dengan satu kata.

Seseorang tidak boleh melihat bagaimana dia adalah Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan. Karena di mata petarung Langit, dia hanya seperti semut. 

Wali Kota sendiri saja juga tidak bisa menyinggung orang besar yang memiliki token guru besar meski dia hanyalah seorang Dewa Sejati belaka. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel