Ekspresi Raja Langit Sepuluh Ribu menjadi jelek ketika Anak Gembala menunjuknya dengan pedang, "Kau pikir aku seperti mereka?"
Malam itu, di antara mereka yang bertarung untuk klan keluarga Shentu, Raja Langit Sepuluh Ribu adalah yang terkuat. Setelah dia barulah Tetua Su dan Tetua Mo, dua Tetua yang bukan bagian keluarga Shentu.
Ada pun sepuluh Tetua lainnya, dan para tokoh legendaris, mereka adalah yang terlemah.
Dua orang yang tadi dibunuh Anak Gembala adalah dua dari sepuluh tetua biasa.
Oleh karena itu, meskipun Anak Gembala tampak sangat kuat, Raja Langit Sepuluh Ribu tak gentar menghadapi Anak Gembala. Aura maut yang pekat terpancar dari tubuhnya saat dia melawan Anak Gembala!
"Segala sesuatunya berjalan tidak mulus..." Beberapa kilometer jauhnya, ekspresi Shentu Nantian berubah menjadi kusut. Kejadian malam ini berlangsung tak sesuai dengan harapannya semula.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com