Gu Ruoyun menyipitkan matanya dan tersenyum samar.
"Maka aku akan memberimu pilihan juga. Maukah kamu mati, atau melayaniku?"
Pria itu tertawa seolah dia mendengar lelucon yang lucu, "Manusia, kamu pasti menikmati hayalanmu. Kamu ingin aku menyerah pada manusia lemah? Ini akan menginjak-injak martabatku!"
"Oh? Apa begitu?" Gu Ruoyun mengangkat sebelah alisnya, "Apa kamu tidak terluka sekarang?"
"Memangnya kenapa jika aku terluka?"
Pria itu mencibir dan berpikir, apa manusia ini sungguh berpikir dia bisa mengendalikanku menggunakan kemampuannya? Meski aku terluka berat, tidak mungkin dia bisa membuatku menyerah.
"Benar, aku tak bisa melakukannya," Gu Ruoyun tersenyum, "Tapi orang lain bisa! Zixie, Baobao, Harimau Putih, tunjukan diri kalian! Hari ini, aku ingin lihat jika pria ini memilih kematian atau perbudakan!"
Hua!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com