webnovel

Pria Yang Hina (1)

Redakteur: AL_Squad

Daratan Utama Puncak Timur.

Tinggi diatas gunung, angin berhembus kencang.

Xia Ruoyun berdiri tak bergerak dipuncak gunung, rambutnya kusut tergerai liar oleh angin. Tatapan dingin miliknya tertuju pada sekelompok orang didepannya. Diantara kerumunan orang itu, ada seorang pria setengah baya yang berpakaian mewah.

Dimata pria itu ada tatapan yang dingin tanpa emosi, menyebabkan Xia Ruoyun menggigil gemetar dari kepala ke ujung kaki, dengan rasa dingin yang menyelimuti hatinya.

"Xia Ruoyun, kamu telah melarikan diri terlalu lama! Ayo lihat bagaimana kamu bisa meloloskan diri lagi kali ini!"

Pria setengah baya itu tertawa sinis, senyum setengah menghina yang menggantung di bibirnya. Matanya terlihat seperti menusuk musuh bebuyutannya, seolah gadis di depannya itu bukan dari darah dagingnya sendiri.

"Pagoda Ilahi Kuno diwariskan padaku oleh kakek saat dia masih hidup. Aku tidak akan pernah memberikannya pada siapapun!"

Ada nada kebencian yang jelas dalam suara Xia Ruoyun.

Kembali pada masa itu, hanya karena satu kalimat yang diucapkan oleh kakeknya: "Siapapun yang menikahi anak dari Keluarga Yun akan dapat menjadi Kepala Keluarga Xia", seseorang yang disebut ayah olehnya meninggalkan kekasih masa kecilnya dan pergi merayu ibunya.

Dalam bulan yang sama ibunya menikahinya, dia benar-benar pergi dan menikah lagi dengan mantan kekasihnya, membuatnya menjadi istri kedua dari Keluarga Xia.

Sebagai Kepala Keluarga Xia, mempunyai banyak istri adalah hal yang sangat normal. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh ibunya, selain menangis setiap hari.

Kalau bukan karena kakeknya yang merasa kasihan padanya, ibunya mungkin tidak akan memiliki tempat di Keluarga Xia...

Dengan nuansa wajah yang sedikit muram, Xia Ming berkata dengan kesal, "Kamu wanita kurang ajar, Pagoda Ilahi Kuno sebenarnya milik Chu Xue. Beraninya kamu berbicara seperti itu padaku setelah kamu mencuri barang-barangnya? Jangan pernah lupa bahwa saat dia lahir, ada sebuah tanda anomali dari surga. Guru Kaisar bahkan meramalkan bahwa dia adalah reinkarnasi dari Phoenix Kuno. Ayah pasti bingung dan kacau di dalam pikirannya karena telah memberikan Pagoda Ilahi Kuno padamu. Sekarang dia telah mati, itu terserah padaku untuk mengatur ulang ini dengan benar.

"Ha ha ha!" Xia Ruoyun tertawa keras hingga bergema untuk waktu yang lama di pegunungan yang jauh.

Apakah sebenarnya kamu lupa bahwa hari kelahiran Chu Xue adalah hari kelahiranku juga? Kakek pasti punya alasan untuk menyimpan Pagoda padaku. Tapi lihatlah dirimu!"

Dia mengejek dan melanjutkan, "Demi mendapatkan Pagoda, kamu menyiksaku dengan kejam. Untuk menyelamatkanku, ibu disiksa dan dianiaya sampai mati olehmu, babi kotor! Seluruh keluarganya juga dibantai sepenuhnya dengan tanganmu sendiri! Bagaimana kamu masih bisa menganggap dirimu manusia? Kamu bahkan tidak ragu untuk membantai istrimu hanya demi putrimu yang lain!"

"Humph!" Xia Ming mendengus menghina dan berkata dengan dingin, "Dia tidak layak untuk menjadi istriku. Itu tidak masalah apakah alasan itu adalah kamu atau bukan, aku tetap tidak akan membiarkannya terus hidup. Hanya dengan kematiannya wanita yang kucintai bisa naik tahta!"

Sayangnya, Xia Ruoyun menutup kedua matanya dalam kesedihan. Bayangan kehidupan tragis ibunya masih terukir di ingatannya.

Dia benar-benar telah menyerah!

Menyerah atas apa yang di percayakan padanya oleh kakeknya dan dia ingin menukar Pagoda dengan nyawa ibunya. Namun, seolah-olah ibunya mengetahui apa yang akan dia lakukan, dia memutuskan untuk menggunakan kematiannya untuk melindungi Pagoda Ilahi Kuno.

Bahkan hanya memikirkannya sekarang saja itu masih memberinya rasa patah hati dan sakit yang luar biasa!

"Xia Ming, dengan segala hal yang telah kamu lakukan, kamu akhirnya akan dipenuhi dengan kekecewaan dan penyesalan! Pria sepertimu begitu berbahaya, tak berperasaan dan durhaka akan mendapatkan balasan hukuman dan tunduk selamanya!"

"Penyesalan?" Xia Ming mengomel. "Bahkan apakah kamu tahu rumor tentang dirimu? kamu, Xia Ruoyun, seorang gadis angkuh dan sombong, telah memprovokasi musuh dan itulah sebabnya seluruh anggota Keluarga Yun dibantai! Bagiku, Xia Ming, aku adalah seorang duda yang setia dan menyedihkan yang berduka untuk ibumu. Bahkan Chu Xia begitu sedih sampai dia pingsan beberapa kali. Berbeda denganmu, putri pengecut yang tidak tahu terima kasih, yang pergi bersembunyi setelah membawa penderitaan pada keluarga. Kemudian lagi…. Ha ha ha! Ibumu bahkan tidak dikuburkan di makam leluhur Keluarga Xia! Aku membuang tubuhnya di makam masal tanpa tanda dan dimakan oleh serigala disana! Makam leluhur Keluarga Xia bukanlah tempat dimana seorang wanita tak bernama dapat dengan mudah masuk!"

Nächstes Kapitel