Han Sen menatap retakan di dinding batu. Tadinya, dia berpikir tembok itu merah karena makhluk itu berdarah.
Namun, jika dilihat dengan seksama, itu bukan hanya darah si makhluk. Sepertinya ada cairan masuk melalui celah-celah dari sisi yang lain.
Dengan pantulan cahaya lahar, cairan itu juga seakan berwarna merah. Namun, Han Sen bisa mengatakan itu bukanlah darah, tapi seperti air.
"Air!" Han Sen akhirnya mengerti apa yang dilakukan makhluk itu.
Di balik tembok batu, sepertinya ada cabang sungai bawah tanah.Makhluk itu mencoba menghancurkan tembok batu untuk membiarkan air masuk ke dalam kolam lahar.
'Brengsek. Makhluk ini berbahaya. Dia mencoba mengalirkan air ke dalam lahar.' Pikir Han Sen.
Di Aliansi, saat air bertemu dengan panas lahar, satu kemungkinannya adalah air akan menguap. Namun, jika ada cukup air, lahar akan menjadi sebongkah batu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com