Meng Hao menarik napas dalam-dalam, dan matanya bersinar dengan cahaya yang cemerlang. Setelah beberapa saat, dia mengirim beberapa kehendak kedewaan ke prajurit terakota.
Prajurit terakota tidak bisa tinggal di luar tanah leluhur untuk waktu yang lama. Setelah menerima instruksi Meng Hao melalui kehendak kedewaan, sang prajurit menghadapnya, lalu menangkupkan tangan dan membungkuk. Meng Hao merasa tidak ingin berpisah dengannya, namun hanya bisa menyaksikan saat sang prajurit memasuki celah dan berubah menjadi patung sekali lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com