Tak seorang pun kecuali Bai Xiaochun bisa mendengar suara gemuruh menggelegar yang memenuhi dirinya. Gemuruh itu melampaui guntur surgawi saat ia bergema di sekujur tubuhnya, menyebabkannya terguncang di tempat dia duduk, pembuluh darah biru menonjol di leher dan wajahnya.
Itu benar-benar terasa baginya seperti ada gunung besar menekannya. Menggunakan kekuatan tubuh fisiknya yang luar biasa, dia mendorong kembali pada gunung itu dalam upaya untuk mematahkannya.
Kekuatan qi dan darah melonjak di dalam dirinya, dan ketika suara gemuruh itu semakin kuat, dia berteriak, "Patah!!"
Pada titik itu, gunung tak terlihat yang merupakan belenggu keempat dari tubuh manusia itu hancur. Tiba-tiba, dia merasa lebih ringan dan lebih bebas, seperti kuda jantan liar yang tidak terluka dan dibiarkan bebas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com