Dari sudut matanya, Gu Yusheng melihat dengan jelas bagaimana mata Qin Zhi'ai melebar saat melihatnya. Seolah-olah gadis itu melihat seorang selebritas yang luar biasa.
Sesaat kemudian, pipinya bersemu merah. Sambil menyeret temannya bersama dia, mereka berdua segera lari dengan cepat seperti angin.
Melihat rasa malunya, Gu Yusheng tiba-tiba merasakan sebuah sensasi, sesuatu yang belum pernah ia alami sejak sebelum ibunya berselingkuh dan ayahnya menjadi pecandu alkohol.
Kebahagiaannya berlangsung selama tepat tiga hari, sampai hari ulang tahun Xu Wennuan.
Semua orang pergi menari, dan hanya mereka berdua yang tersisa di ruangan. Sementara Gu Yusheng pura-pura asyik dengan teleponnya, perhatiannya sebenarnya sepenuhnya terfokus pada Qin Zhi'ai yang sedang makan semulut penuh kue dan melirik pada Gu Yusheng dari waktu ke waktu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com