Qin Mo pertama-tama melengkungkan bibir tipisnya, lalu mengangkat kakinya dan berjalan ke arah Fu Jiu. Tangannya menepuk kepala pemuda itu, sebelum berkata dengan suara kelam, "Ayo."
Fu Jiu melirik koper kulit Qin Mo. "Ini bawaanmu?"
"Apa aku perlu membawa yang lain selain perlengkapan mandi dan seprai?" Kata Qin Mo sambil menunggu untuk check-in.
Fu Jiu masih duduk di kopernya. Saat Qin Mo berjalan mendekat, dia tersenyum dengan menawan. "Pakaian, jangan lupa kita tinggal di Tokyo selama 3 hari!"
"Aku bisa membelinya di sana." Qin Mo mengambil boarding pass dan melihat pemuda itu duduk di atas koper kulit besar, jadi dia mendorongnya bersama koper itu dengan satu tangan, memungkinkannya bergerak lebih cepat.
Setelah mendengar ucapan si Dewa Besar, Fu Jiu tiba-tiba merasa sebagai orang kaya, dia benar-benar bersikap tidak selayaknya.
"Kau membawa seprai daripada pakaianmu?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com