Orang di sebelah Bintang Biduk dengan malu-malu melirik ke arah Bintang Biduk sebelum dengan cepat mengangguk. "Terima kasih …."
"Blah, kau menghinaku! Untuk apa berterima kasih? Kita bersaudara—saudara yang baik! Kita setia dan rela berkorban, hahaha!"
Tawa Bintang Biduk meledak.
"Bintang Biduk, di mana ayahmu?" Anak pemalu itu tiba-tiba bertanya setelah terdiam lama.
Bintang Biduk yang dekil itu berubah diam.
Lama berlalu sebelum Bintang Biduk akhirnya menjawab, "Ibuku berkata ayahku pergi jauh, sangat jauh, dan akan sangat sangat lama sebelum dia bisa kembali."
"Um … kapan itu?" Anak pemalu itu bertanya.
"Mungkin musim dingin," jawab Bintang Biduk riang.
"…."
"Haha, apa kau bodoh? Membodohi orang lain adalah kebohongan. Ayahku kabur dengan seorang wanita simpanan atau dia meninggal. Ibuku pasti memberitahuku itu karena dia tidak ingin membuatku bersedih." Suara Bintang Biduk diwarnai dengan kesepian.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com