Penganut Tao memelototinya. "Aku tidak mau pergi! Kenapa harus aku?! Kenapa harus aku yang kembali! Banci berengsek, kenapa tidak kau saja yang kembali?! Bukankah kau setia dan berbakti pada kapten, hah? Bagaimana mungkin kau bisa tega mengawasinya mati dan tidak mencoba menyelamatkannya sama sekali?"
Seikat Bunga tercekik dan berkata, "Ada apa … bukankah ada pepatah di China … suami dan istri seperti burung di satu hutan kecil, tapi mereka masing-masing terbang jauh di akhir hidup mereka …."
Penganut Tao menatapnya dengan pandangan sinis. "Kapten, apakah kau lihat sifat aslinya sekarang?"
Nie Tanpa Nama melotot pada mereka berdua lalu menoleh pada orang asing pemindah batu bata. "Sayang Kecil, kembalilah pada Ye Ternama!"
Orang asing pemindah batu bata berkata dengan tegas. "Kapten, aku ingin membantumu, tapi bahasa Mandarin-ku payah. Kapten, apakah kau mau makan kudapan? Aku akan membelikannya untukmu!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com