"Kau pikir siapa kau ini? Beraninya kau menghalangi aturan keluarga kami?!" Si Ming Li meledak seketika.
Mendengar itu, Ye Wan Wan tampak tanpa ekspresi. Ia melirik Si Ming Li dengan acuh tak acuh dan bicara dengan suara dingin, "Kakek paman keempat, biasanya Anda yang lebih tua dan saya harus menghormati Anda … tapi hari ini, segalanya berbeda … Anda pikir siapa Anda sehingga berani menghina calon nyonya keluarga Si?"
"Kau … kau … kau!" Si Ming Li menuding Ye Wan Wan, tak bisa berkata-kata.
"Kakek paman keempat, karena Anda benar-benar tidak menghormati nyonya keluarga Si, dapatkah saya berasumsi kalau Anda juga tidak menghormati tuan keluarga Si?" Ye Wan Wan menjawab dengan dingin.
"Omong kosong!" Si Ming Li terkejut. Ye Wan Wan ini sebenarnya berhasil melancarkan tuduhan hebat ini kepadanya hanya dengan beberapa kata.
Saat ini, perhatian semua orang secara naluriah tertuju kepada Ye Wan Wan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com