webnovel

Bukannya Seharusnya Kamu yang Tahu Lebih Baik?

Redakteur: Atlas Studios

Ye Wan Wan memperhatikan dengan dingin saat Shen Meng Qi memakai Jiang Yan Ran dan Fang Qin sebagai alat dan terus menerus memancing emosi Ye Wan Wan. Dia tidak tahan tetapi mencibir dalam hatinya.

Ini sudah biasa baginya.

Sebelumnya juga pernah terjadi hal seperti ini--Shen Meng Qi bersembunyi di belakang dan berpura-pura sebagai tokoh baik setiap saat Jiang Yan Ran dan Fang Qin melangkah maju di tempatnya untuk berkelahi.

Dulu, Ye Wan Wan pernah satu asrama dengan Shen Meng Qi, Jiang Yan Ran dan Fang Qin. Hubungannya dengan Jiang Yan Ran tidak begitu buruk awalnya sementara Fang Qin begitu lemah; dia tidak berani mengganggu siapapun.

Jadi, Ye Wan Wan tidak tahu Jiang Yan Ran dan Fang Qin diam-diam mulai menyingkirkannya dan minta pihak sekolah untuk ganti asrama.

Kejadian itu jauh sebelum Ye Wan Wan tahu bahwa ada gosip tentang dia yang selalu diantar jemput dengan mobil mewah dan punya hubungan khusus dengan orang-orang di luar sekolah karena mucikarinya1.

Saat gosip tentangnya menyebar, tidak seorangpun ingin tinggal dengannya dan kemudian, Ye Wan Wan pindah ke kamar sendiri

Begitu mudah untuk menebak dari siapa semua gosip ini datang dan mengapa Jiang Yan Ran dan Fang Qin mempercayainya.

Ye Wan Wan tersenyum sinis dan melirik Shen Meng Qi.

Kamu masih ingin berpura-pura lugu?

Aku ingin tahu bagaimana reaksi Jiang Yan Ran dan Fang Qin setelah melihat wajah asli si gadis "baik dan lugu" ini!

Shen Meng Qi begitu handal memanipulasi hati orang-orang; taktik muka dua-nya berhasil membuat beberapa hubungan untuknya dan dia menginjak semua orang itu, satu demi satu, untuk memanjat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.

Tentu, Shen Meng Qi bukan satu-satunya.

Jiang Yan Ran pun termasuk salah satu dari mereka. Ayahnya adalah orang yang berpengalaman di ranah hiburan dan Jiang Yan Ran kelak merupakan seorang sutradara yang diakui dunia. Film yang menggiring Shen Meng Qi menjadi bintang disutradarai olehnya.

Akan tetapi, nasib sutradara berbakat ini begitu tragis pada akhirnya. Selama masa kejayaan karirnya, dia melakukan usaha bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya dan tewas di dalam bak mandi di rumahnya.

Adapun penyebab kematiannya, begitu banyak spekulasi mengenai hal itu. Penyebab yang terdengar adalah depresi, tetapi sesungguhnya adalah suaminya Song Zi Hang berselingkuh darinya dan kekasih simpanannya ialah teman baiknya sendiri, pemeran utama yang dia urus sendiri, Shen Meng Qi.

Jiang Yan Ran dan Song Zi Hang tumbuh besar bersama. Jiang Yan Ran selalu mencintai Song Zi Hang dengan sungguh-sungguh tetapi Song Zi Hang menyayanginya seperti saudara kandung dan menikahinya karena tekanan dari orang tuanya.

Jiang Yan Ran hampir mati saat mengetahui bahwa orang yang mencuri hati Song Zi Hang ialah orang terdekat dengannya dan yang paling dipercayainya.

Di saat sekarang pada 7 tahun yang lalu, Jiang Yan Ran belum berkencan dengan Song Zi Hang tetapi Song Zi Hang dan Shen Meng Qi sudah menjalin hubungan sebelum kejadian itu…

Seperti cara yang dia lakukan pada saudara laki-lakinya, cara Shen Meng Qi menghadapi lelaki yaitu dengan tidak menerimanya namun juga tidak menolaknya. Dia akan tetap membiarkannya menggantung, menunggu hingga harapan mereka meningkat dan menuai keuntungan terbesar. Dia pun sangat menikmati sensasi dari merebut laki-laki dari orang lain.

Saat pikiran itu terlintas di benaknya, Ye Wan Wan menjawabnya dengan tidak peduli, "Meng Qi, bukankah kamu yang paling tahu banyak tentang apa yang terjadi denganku dan Ling Dong?"

"Aku? Aku baru saja tahu!" ekspresi Shen Meng Qi terlihat heran.

Shen Meng Qi tidak yakin kenapa tetapi raut wajah Ye Wan Wan membuatnya merasa gelisah.

Ye Wan Wan menjawab dengan yakin, "Aku sudah pernah bilang sebelumnya bahwa aku pernah mendengar Ling Dong kalah taruhan dengan beberapa temannya jadi dia harus merayuku. Awalnya, aku kira mereka hanya bercanda; aku tidak menyangka Ling Dong akan benar-benar merayuku. Tidakkah kamu ingat?"

Mendengar Ye Wan Wan berbicara tentang Ling Dong merayunya karena kalah taruhan, para penonton langsung mengerti. Jika itu alasannya, semua masuk akal!

"Kapan kamu bilang itu?" Shen Meng Qi mengernyitkan alisnya.

Nächstes Kapitel