Yang paling penting, Li Mosen bukanlah putra kandung mereka. Kenapa mereka mengirim dirinya ke Ibu Kota dan bukannya mengirim Mosen? Mungkinkah mereka bermaksud membesarkan Mosen sebagai anak mereka sendiri, dan oleh karena itu tidak menginginkan dirinya lagi?
Su Qianci tersentak kaget ketika mendengar itu. Dirinya tidak pernah membayangkan bahwa Li Jianqian akan memikirkan hal-hal seperti itu mengingat usia putranya yang masih muda.
Li Sicheng juga tidak menduganya. Ketika mendengarnya, meskipun dirinya merasa sedikit lucu, hatinya terasa bertambah berat. Dia berjongkok dan menatap Li Jianqian.
Ekspresi wajahnya terlihat muram saat berkata, "Apa kau tahu kenapa Ayah memilih dirimu untuk dikirim ke sini?"
Li Jianqian menggelengkan kepalanya. Ekspresi wajahnya penuh dengan kesedihan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com