"Jika kita mati, kita mati bersama!" jawab Xiao Yu, tegas dan tak gentar sama sekali.
Nie Li menoleh pada Xiao Yu. Meskipun dia mengenakan pakaian lelaki, tapi wajahnya sangat mempesona.
Mukanya memerah. "Kenapa kau menatapku seperti itu?"
Nie Li tertawa, "Haha, lupakan saja."
Ketika semua mata tertuju pada Nie Li, dia mendekati salah satu patung.
Wu Yazi menatap Nie Li dan Xiao Yu dengan ekspresi ragu. Kenapa ia merasakan ada sesuatu yang janggal dengan mereka berdua? Apa yang dilakukan dua orang lelaki ini?
Saat Nie Li mendekati patung itu, sebuah geraman murka terdengar di seluruh aula.
"Tiga puluh enam patung ini membentuk array rahasiaku. Orang yang menyentuhnya akan mati!"
Tekad Void Illusionary Divine Palace ini menghempaskan sebuah gelombang energi ke arah Nie Li.
Putra Agung Li Huo mengernyitkan dahinya. Dengan satu gerakan tangan, sebuah perisai api muncul sepuluh meter di hadapan Nie Li.
*Boom!*
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com