Setelah momen keintiman itu, mereka berdua berpelukan. Luo Li berbaring di atas tubuh Mu Chen dengan tubuh penuh peluh. Wajah puasnya memancarkan pesona yang tak terjabarkan, dan bulu matanya yang mungil dan menawan menari-nari.
Mu Chen menatap kekasihnya yang berbaring di pelukannya sambil mengusap punggungnya yang halus dan indah. Saat merasakan betapa besarnya cinta gadis itu untuknya, hatinya terasa seperti dipenuhi kelembutan.
Dalam pelukannya, Luo Li berkedip perlahan. Matanya yang indah terbuka dengan lemas. Ada cinta yang dalam di tatapan matanya. Ia menatap Mu Chen dengan malu-malu. "Dasar pria nakal, kau sudah berjanji mau menunggu sampai pernikahan kita." Luo Li menggigit bibir merahnya sambil mencubit Mu Chen.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com