"Gereja Ular Raksasa?" Ekspresi wajah Rafiniya berubah ketika ingatan-ingatan yang tersimpan di dalam benaknya itu muncul kembali.
"Leylin, huh..." Kejadian-kejadian yang muncul di dalam benak Rafiniya itu terasa masih segar di dalam ingatannya dan ingatan tersebut membuatnya terhuyung beberapa langkah ke belakang. Sosok penyihir legendaris termuda itu kembali muncul di dalam benaknya bersama dengan semua ketampanannya dan sebuah kenangan dari bayangan yang selama ini sudah dia buang jauh-jauh dari hidupnya tersebut.
"Kita akan bertemu lagi..." Pikir Rafiniya dalam hati. Terakhir kali dia bertemu Leylin adalah ketika dia mengundang pria itu agar datang ke wilayah utara untuk membunuh Malar. Namun, mereka berpisah karena masalah pembagian hasil rampasan perang dan dia mendengar bahwa pria tersebut telah memukul mundur beberapa gereja lalu keluar sebagai pemenang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com