Meskipun Xiao Yan telah mendapatkan Pil Pengumpul Qi, tapi dia tidak segera mengonsumsinya. Sebaliknya, ia menghela napas dalam-dalam sambil menahan ketidaksabarannya dan mengistirahatkan diri naik ke tempat tidur.
Xiao Yan tahu jika ia memulai proses untuk menjadi Dou Zhe dengan kondisinya saat ini, kemungkinan gagalnya lebih dari 70%. Meskipun Yao Lao bisa dengan mudah membuat Pil Pengumpul Qi lagi, tapi Xiao Yan tidak ingin mengambil risiko yang sebenarnya dapat dihindari.
Melihat Xiao Yan mampu menahan godaan untuk segera mencapai level Dou Zhe, Yao Lao menganggukkan kepalanya dengan puas. Dengan ekspresi puas di wajahnya, perlahan tubuhnya berubah menjadi cahaya dan menghilang masuk ke dalam cincin.
...
Setelah Pil Pengumpul Qi selesai diracik, kecepatan latihan Xiao Yan berangsur-angsur melambat dengan ritme yang stabil. Setiap hari, dia berlatih Dou Qi selama satu jam kemudian pergi ke pegunungan di belakang Klan Xiao untuk melatih Kemampuan Dou nya. Jika ada waktu, Xiao Yan akan menemani Xun Er berjalan-jalan di sekitar Kota Wu Tang. Secara keseluruhan, kehidupan santainya sangat memuaskan.
Setelah menjalani kehidupan santainya ini selama lima hari, Xiao Yan akhirnya merasa bahwa dia berada dalam kondisi puncak. Jadi sekaranglah waktu yang tepat untuk mencoba menaikkan levelnya menjadi Dou Zhe.
...
Di pegunungan di belakang wilayah Klan Xiao, ada sebuah gua tersembunyi di bawah tebing. Gua ini lebarnya sekitar satu meter dan sengaja dipilih oleh Xiao Yan sebagai tempat berlatih. Di sisi lain tebing terdapat tempat yang tertutup kabut yaitu Pegunungan Binatang Iblis, yang penuh dengan binatang buas. Di bawah tebing terdapat jurang yang begitu dalam sehingga tidak bisa dilihat kedalamannya. Satu-satunya jalur masuk ke dalam gua itu adalah jalan setapak yang sudah disembunyikan oleh Xiao Yan menggunakan ranting dan batu. Jadi Xiao Yan sangat yakin, tidak akan ada yang menggangunya, jika ia menggunakan tempat ini untuk meningkatkan kemampuan Dou Qi nya.
Menarik napas perlahan, Xiao Yan mengeluarkan botol giok dari dalam saku bajunya. Saat ia memiringkan botol tersebut, pil hijau kebiruan berguling keluar.
Menatap Pil Pengumpul Qi yang mengkilap dan halus, senyum ringan terbit di wajah Xiao Yan. Aroma yang dapat membuat hati tentram kembali tercium. Sambil menjilati bibirnya, Xiao Yan tanpa ragu memasukkan pil itu ke dalam mulutnya.
Ketika Pil Pengumpul Qi memasuki mulutnya, sensasi dingin pun terasa mengaliri mulutnya. Sepersekian detik kemudian, esensi hangat dari energi murni mulai ditransfer masuk ke dalam tubuhnya, membuat tubuh Xiao Yan tersentak keras.
Dengan wajah tenang, Xiao Yan menggunakan kedua tangannya untuk segera membentuk segel guna menyerap Dou Qi. Napasnya terus melambat ketika Dou Qi di dalam tubuhnya merespon pikirannya dan mulai bereaksi karena esensi yang kuat dan murni dari obat tersebut terus berkembang.
Di dalam gua kecil tersebut, garis putih Dou Zi Qi tiba-tiba muncul dari udara yang awalnya tenang lalu terus-terusan melonjak ke dalam tubuh Xiao Yan.
Dua energi bertabrakan dalam tubuhnya, menyebabkan rasa nyeri keluar dari seluruh saluran tubuhnya hingga membuatnya menggigit bibir kesakitan,. Untungnya, saluran Xiao Yan jauh lebih tangguh dari orang biasa sehingga meskipun menyakitkan, tidak akan membuatnya terluka parah.
Dou Qi yang ada di dalam tubuhnya dikelilingi intisari energi hijau murni, membuat Dou Qi tersebut menyempurnakan intisati tersebut dengan cepat. Energi hijau tersebut terus menerus berubah menjadi Dou Qi putih dan dengan Dou Qi yang baru dibentuk untuk membantu proses penyempurnaan, Dou Qi dalam tubuh Xiao Yan berkembang cepat hingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
Meskipun intisari murni dari pil sedang disempurnakan tanpa henti, intisari tersebut terus mengalir. Setiap kali Dou Qi berhasil memperbaiki sejumlah intisari, kumpulan energi yang baru dan lebih besar akan memancar maju.
Dengan kedua Dou Qi yang sedang disempurnakan dalam tubuhnya dan diserap dari luar, Dou Qi di dalam tubuh Xiao Yan perlahan membesar mengisi saluran dalam tubuhnya.
Seperti sebelumnya, proses pengembangan terus berlanjut. Ketika intisari pil akhirnya mulai berkurang, Xiao Yan yang mabuk karena pertumbuhan yang begitu cepat dari kekuatannya, tiba-tiba menyadari bahwa Dou Qi di dalam tubuhnya telah membengkak ke titik kritis dan tidak bisa lagi ditingkatkan.
Meningkatnya Dou Qi menyebabkan saluran Xiao Yan berkedut, hingga membuatnya membuka sudut bibir karena sakit yang dia rasakan.
"Cepat! Padatkan Topan Dou Qi itu! Sebelum meledak!" dari dalam hati Xiao Yan, Yao Lao berteriak kencang.
Mengambil napas dalam-dalam dari udara dingin, segel tangan Xiao Yan tiba-tiba berubah dalam sekejap. Menyentuhkan ibu jari dan jari tengahnya di tempat yang sama, sepuluh jari di tangannya membentuk segel tangan yang unik.
Xiao Yan sudah pernah melakukan langkah ini beberapa tahun sebelumnya oleh karena itu ketika ia kembali melakukannya, ia bisa melakukannya dengan tenang.
Mengikuti perubahan pada segel tangannya, Dou Qi yang melonjak dalam tubuh Xiao Yan tiba-tiba membanjiri ke bawah dengan kekuatan menghisap yang begitu liar dan ganas dari perut.
Ketika semua Dou Qi berkumpul ke daerah perut, Dou Qi putih mulai berubah warna menjadi putih susu.
"Cepat padatkan Dou Qi nya! Gunakan Persepsi Jiwamu untuk memadatkannya, jika Dou Qi gagal memadatkannya menjadi Topan, kau akan kembali turun ke Duan Qi 8!" Teriakan Yao Lao kembali terdengar di dalam hati Xiao Yan.
Sambil menganggukkan kepala pelan, Xiao Yan memusatkan pikirannya untuk melakukannya. Dalam sekejap, Persepsi Jiwanya yang luar biasa berhasil mengontrol Dou Qi. Memulai pemadatan dengan cepat…
Dou Zi Qi seputih susu menolak bimbingan Persepsi Jiwanya, berputar dengan kasar.
Meskipun penolakan itu cukup kasar, namun Persepsi Jiwa Xiao Yan yang begitu kuat, bahkan telah mengejutkan Yao Lao. Sehingga perlawanan Dou Qi tersebut mirip seperti belalang sembah yang mencoba menghalangi mobil, hanya bisa sedikit menolak namun harus menyingkir dengan enggan.
Ketika Dou Qi tersebut dipadatkan menjadi seukuran telapak tangan, Dou Qi itu membeku dan berhenti bergerak.
"Padatkan lagi!" Teriak Yao Lao.
Sambil menggertakkan giginya, Xiao Yan menutup matanya. Persepsi Spiritual di sekitar Dou Qi putih itu tiba-tiba memuncak kuat sebelum menekan tanpa ampun…
"Bang!"
Suara ledakan teredam terdengar di dalam tubuh Xiao Yan…
Setelah suara itu terdengar, perlawanan Dou Qi akhirnya berhenti, meninggalkan Xiao Yan yang terkulai.
Xiao Yan mendesah keras saat dia dengan tak berdaya terjatuh ke tanah, dadanya naik-turun dengan cepat karena kelelahan.
Saat ia terbaring di lantai gua yang dingin, Xiao Yan kembali mengalami energi yang melimpah yang tidak ia rasakan selama empat tahun ini. Sebuah senyum terukir di bibirnya, semakin lebar dan lebar sampai akhirnya menjadi tawa, sebuah tawa hangat, yang nyaring…