Ketika semua orang bertanya-tanya siapa itu, sebuah suara seram perlahan terdengar, mengandung aura membunuh yang pekat.
"Yun Yi, patahkan tangannya."
Krak!
Yun Yi tiba-tiba mengerahkan kekuatan dan langsung, sebuah teriakan meraung terdengar di seluruh penjuru cakrawala.
Brak!
Segera setelah itu, Yun Yi dengan ganas mengempaskan tangannya dan penatua itu mundur beberapa langkah. Wajahnya menjadi pucat karena kesakitan sementara keringat mengalir dari keningnya. Dia menatap dengan intens menggunakan tatapan menyeramkan pada Yun Luofeng yang telah memberikan perintah itu.
Dalam sekejap, semua orang juga menatap pada Yun Luofeng. Sinar matahari pagi bersinar di jubah wanita muda yang putih bersih itu. Wanita itu menghadap matahari, terlihat cantik seperti makhluk langit di lukisan, tampak tidak nyata.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com