Rasa takut akhirnya muncul di mata kakek tua itu. Dia tidak bisa menahan untuk mengambil beberapa langkah mundur saat dia melihat Yun Luofeng dengan ekspresi tak enak dipandang.
"Apakah kau menggertakku untuk membuatku takut?"
Yun Luofeng tersenyum. "Kau akan tahu sebentar lagi apakah aku menggertak atau tidak."
Setelah Yun Luofeng mengucapkan kata-katanya, rasa sakit yang intens tiba-tiba melesat ke tubuh kakek tua itu. Rasa sakit itu tak terhindarkan, seolah-olah sepotong batu terus menerus menggiling tubuhnya.
Pada saat yang sama, semburan api hijau muncul di sekeliling kakek tua itu. Api itu membakar tubuhnya, membuat roh kakek itu juga terbakar dengan rasa sakit seolah-olah dirinya sedang dirobek-robek.
Api jiwa! Itu sebenarnya adalah Api Jiwa!
Sebenarnya seberapa kuatkah spiritual gadis ini agar dia bahkan bisa menggerakkan Api Jiwa?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com