webnovel

Mata-mata dari Istana (1)

Redakteur: Atlas Studios

Di kehidupan yang dulu, Yun Luofeng pernah membaca sebuah pepatah di internet yang membuat dia sangat tersentuh.

Pepatah itu seperti ini: "Jika kau ingin membunuh seseorang, maka aku akan membantumu memegang pedangmu." Walaupun Yun Xiao yang sekarang tidak mengatakan ini, arti dari perkataan dia sama seperti kata-kata yang pernah didengar.

Hati Yun Luofeng tergerak saat itu. Dia mengangkat matanya untuk menatap ke arah pria tampan dan dingin di hadapannya, mata Yun Luofeng yang cerah sangat serius.

"Yun Xiao, bagaimana jika aku tidak membutuhkan tenagamu dan bertekad untuk melakukannya sendiri?"

Yun Xiao mengerutkan alisnya, dengan jelas merenungkan pertanyaan Yun Luofeng. Tidak lama kemudian, Yun Xiao menatap Yun Luofeng lagi dengan tekad di sepasang mata dinginnya.

"Aku bisa membantumu untuk menahan lengan dan kakinya jadi Jing Lin tidak akan mampu melawan, dan kemudian kau bisa melampiaskan amarahmu sebanyak yang kau inginkan." pria itu menjawab pertanyaan Yun Luofeng dengan cara yang jujur.

Ekspresi Yun Xiao sangat sungguh-sungguh dan serius, membuat seseorang merasa bahwa Yun Xiao mampu melakukan apa yang dia katakan.

"Yun Xiao, mengapa kau memperlakukanku dengan baik?" Yun Luofeng bertanya. Matanya yang dalam menatap ke arah Yun Xiao.

Yun Xiao mengerutkan bibir tipisnya, mata dinginnya terpaku terus pada Yun Xiao. "Aku tidak tahu! Tetapi yang aku pahami adalah aku ingin melindungimu."

Aku ingin melindungimu-

Tiga kata ini membuat setiap saraf Yun Luofeng bergetar; Yun Luofeng memijat dahinya, yang diserang dengan sedikit sakit kepala, dan dengan lemah berkata, "Yun Xiao, jika kau telah selesai berbicara, pergilah. Aku ingin mengistirahatkan tubuhku dengan tenang."

Yun Xiao perlahan mengambill dua langkah ke arah Yun Luofeng lagi, tetap melawan perintah Yun Luofeng.

"Yun Xiao-"

Melihat Yun Xiao yang tidak menurut, alis Yun Luofeng terangkat tanpa terasa. Yun Luofeng mengangkat kepalanya untuk melihat wajah dingin pria itu, namun, tepat di saat itu, telapak tangan pria itu sudah mendarat di dadanya ….

Yun Luofeng menyipitkan matanya sedikit, kilatan berbahaya berkedip di matanya.

Yun Luofeng tidak menyangka bahwa pria yang murni dan polos seperti Yun Xiao akan mengambil inisiatif untuk menyerangnya.

Ketika Yun Luofeng akan menggoda pria ini, perasaan hangat perlahan mengalir dari dada Yun Luofeng masuk ke spiritualnya. Dia bisa merasakan spiritual yang melemah sebelumnya telah perlahan pulih.

Hanya kemudian Yun Luofeng tersadar bahwa pria ini tidak membuat gerakan terhadap Yun Luofeng tetapi malah menyembuhkan spiritualnya.

Pada saat ini, pria di hadapannya memiliki telapak tangan yang menekan di dadanya. Sepertinya bisa merasakan tubuh lembut gadis muda ini, sebuah sensasi aneh dengan akut muncul di dalam hati Yun Xiao saat itu juga. Perasaan yang tidak tertahankan seperti gunung berapi di ambang erupsi.

Namun, Yun Xiao cepat-cepat menenangkan napasnya dan menyembuhkan spiritual Yun Luofeng yang terluka dengan pengabdian sepenuh hati.

"Tuan Putri, aku sudah dari lama mengatakan kepadamu jangan menggunakan metode ini untuk menaikkan kekuatan spiritual, tetapi kau tidak mendengar."

Suara kesal Xiao Mo berkelana di dalam pikiran Yun Luofeng. "Jika kau mau aku memaafkanmu, kau akan melahap Yun Xiao bersih-bersih sekarang! Bagaimanapun juga, bocah ini masih belum mempunyai pengalaman, jadi bukan kau yang rugi!"

Yun Luofeng tidak memedulikan omong kosong Xiao Mo.

Namun, Xiao Mo mempunyai hati yang gigih dan terus menerus mengomel tanpa henti, "Tuan Putri, tidakkah kau ingin bertambah kuat? Kau sekarang mempunyai jalan pintas yang cepat untuk menjadi kuat. Kau hanya harus memakan si penyiksa kecil yang binal di hadapanmu, kemudian kau akan menjadi kuat!"

Penyiksa kecil yang binal?

Yun Luofeng hampir mengeluarkan seteguk penuh darah. Dia mengira-ngira Yun Xiao, yang dihadapannya. Tidak peduli apapun, dia tidak bisa mengaitkan pria dingin ini dengan kata "binal"

Nächstes Kapitel