webnovel

Pangeran Keempat yang Sehangat Giok

Redakteur: Atlas Studios

" Taruh tagihan Nona Yun ke tagihan saya"

Tepat ketika Wu Qi membuat semuanya sulit untuk Yun Luofeng, suara hangat seperti giok terdengar dari belakang.

Biasanya, Wu Qi masih menunjukkan wajah yang bangga ketika dia menghadap seorang pria yang menghampirinya. Namun, mendadak Wu Qi menegang, dan ekspresinya berubah jadi jelek seolah dia telah memakan kotoran, tapi Wu Qi tak berani berkata apapun.

Seorang pria berpakaian kostum brokat, terlihat agung tak ada bandingannya, memancarkan aura di tingkat yang bahkan tidak bisa dibandingkan dengan aura seseorang seperti Wu Qi. Senyum hangat terpampang di wajahnya, dan sepasang mata memancarkan sinar yang ramah.

Ketampanan yang tak tertandingi, hangat seperti giok!

Tiba tiba, kata-kata itu memasuki pikiran Yun Luofeng, membuat Yun Luofeng tidak bisa menahan tapi tetap melihat pria itu.

Hanya saja…

Pria ini, walaupun wajahnya mempunyai senyuman, senyuman itu tidak mencapai matanya. Di matanya yang ramah tersembunyi semacam kelicikan layaknya rubah dan tatapan busuk di dalamnya!

"Pangeran Keempat," kata Mu Wushuang sembari mempertahankan sebuah senyuman yang mempesona di wajahnya, seolah Mu Wushuang tidak memerintahkan Wu Qi untuk mempersulit Yun Luofeng barusan. "Jadi kau datang untuk mengunjungi Penatua Rong?"

Gao Shaochen tersenyum, melebarkan kipas lipat di tangannya; matanya yang awalnya hangat menjadi sedikit dingin.

"Aku tidak datang untuk menemui Penatua Rong, hanya kemari untuk membeli beberapa ikat tanaman herbal. Aku tidak menyangka aku akan melihatmu merepotkan Yun Luofeng! Penjaga toko Lin, masukkan tagihan Yun Luofeng ke tagihanku."

"Bahkan jika Rumah Jenderalku miskin, kami masih bisa membayar lima juta." Yun Luofeng memandang sekilas ke Gao Shaochen dan berbalik menghadap pria berjubah biru itu. "Aku akan bawa herbal ini dulu. Nanti kau bisa ambil uangnya di Rumah Jenderal. Akan tetapi, hargamu ini terlalu mahal, bagaimana kalau… kau memberiku beberapa tanaman rumput itu."

Mata sang gadis itu berbinar sesaat, menunjuk ke pojokan di mana tanaman rumput tumbuh. Dia membuat pernyataan dengan senyum penuh makna.

Pria berjubah biru itu tertegun sejenak; dia kemudian tersenyum sopan: "Nona, itu hanya salah satu tanaman rumput herbal paling umum, dan tidak ada gunanya. Jika Nona Yun suka, kau bisa membawa rumput herbal di sudut itu."

"Terimakasih banyak."

Yun Luofeng tidak mencoba untuk bersikap sopan; dia membungkus seluruh tanaman rumput herbal itu dan berjalan kembali ke pintu tanpa menoleh ke belakang.

Gao Shaochen memandang sosok gadis itu menghilang dan tiba tiba tertawa "Aku tidak menyangka Yun Luofeng dari keluarga Yun ini gigih, tidak seperti apa yang rumor bilang. Mungkin saudaraku akan kehilangan sebuah harta karun."

Mu Wushuang berdiri di sebelah Gao Shaochen. Setelah mendengar kata-kata itu, Mu Wushuang merasa sangat tidak nyaman.

Apa yang dimaksud Gao Shaochen dengan Putra Mahkota akan kehilangan sebuah harta karun? Hanya Mu Wushuang yang patut menjadi kekasih Putra Mahkota. Sampah seperti Yun Luofeng, bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi selir Putra Mahkota.

"Ayo pergi."

Karena menerima pendidikan yang baik, Mu Wushuang tidak meluapkan kemarahan. Dia melirik sekilas ke Gao Shaochen, kemudian memimpin kawanan pengikutnya keluar dari Paviliun Medis, menghilang dalam sinar matahari siang yang cerah…

"Yang Mulia Pangeran Keempat, bolehkah aku bertanya tanaman herbal apa yang anda mau beli?" Pria berjubah biru itu melihat bahwa mereka sudah pergi, sedikit tersenyum, dan dengan sopan bertanya.

Mata Gao Shaochen bercahaya seperti rubah dengan cahaya kelicikan: "Tanaman apa yang dibeli Yun Luofeng barusan? Berikan aku satu ikat dari semuanya."

"Tunggu sebentar, biar kusiapkan."

Pria berjubah biru itu sedang dalam suasana hati yang baik. Lagi pula, tidak setiap hari dia dapat menjual tanaman herbal mahal itu dalam sehari. Jadi sekarang, senyumannya tidaklah lagi senyuman sopan, namun senyuman dari hati.

Nächstes Kapitel