webnovel

Sang Ayah dan Putrinya

Redakteur: Atlas Studios

Edith sudah menunggu di aula ketika Adipati Calvin masuk ke Istana Hutan Giok.

"Putriku sayang …." kata Calvin sambil menyambut putrinya itu.

Edith langsung menyela sambutan dari ayahnya dengan ketus. "Mengapa ayah datang terlambat? Aku sudah menulis surat kepada ayah sejak 1 bulan yang lalu, dan memberitahu ayah untuk bekerja sama dengan Tentara Pertama dalam menyusun dan mempersiapkan perang. Kita harus memenuhi semua permintaan bantuan dari mereka semampu kita."

"Benar, aku langsung memberi tahu Earl Haier di Kota Lembah Dalam, kemudian aku mengirim kepala pelayan kita untuk mengurus masalah ini. Apa itu masih belum cukup?" tanya Adipati Calvin dengan posisi kedua tangan yang masih terangkat di udara.

"Huh, tentu saja." jawab Edith sambil melipat kedua tangannya di depan dada, "Akan lebih baik lagi jika ayah datang ke sini secara langsung. Selain itu, perang melawan gereja ini sangat penting. Kita harus menganggap perang ini dengan serius."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel