"Kau benar-benar gila, Tuan? Kenapa kamu lupa akan perjanjian kita sebelum menikah? Kenapa kamu berubah?" Jingga langsung mendorong tubuh Arseno hingga membuat Arseno munduk sedikit kebelakang.
'Ini bukan diriku, Jingga. Tapi kehadiran kamu dalam hidupku sungguh membuat aku muak, aku tidak tahan dengan semua hal yang terjadi,' batin Arseno yang mulai mendekati Jingga kembali, sambil mengambil tali yang sedari tadi dia kantongi.
Dengan sangat cepat, Arseno mengikat tangan Jingga agar aksinya tidak dihalangi oleh tangan Jingga.
"Tuan, kenapa mengikat tangan saya?" tanya Jingga, namun pertanyaan itu hanya di anggap angin lalu oleh Arseno.
Tangan Arseno mulai bermain di wajah cantik Jingga. Tangan Jingga berusaha menjauhkan tangan Arseno dari wajahnya, namun Arseno sangat cerdas, dirinya langsung mengangkat tangan Jingga ke atas kepala Jingga, serta menahannya.
Jingga kini tidak bisa melakukan apapun, hanya memainkan kepalanya kesana dan kesini disaat Arseno mendekati wajahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com