1 Prolog

Di suatu tempat yang luas dan penuh dengan bintang yang mengelilinginya terdapat sebuah sisa jiwa yang mulai meredup.

Sisa jiwa tersebut, merupakan sisa jiwa seseorang yang bernama Zack Ern, yang meninggal dunia akibat tenggelam dilaut, saat menyelamatkan teman masa kecilnya.

Zack Ern adalah seorang remaja yang mempunyai wajah yang biasa saja dan seorang penyendiri. Zack sendiri adalah seorang yatim piatu, dikarenakan kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan dan menyebabkan Pamannya yang mengadopsinya.

Paman Zack sangat baik dalam mengasuh Zack, yang membuat Zack bisa hidup dengan baik. Namun dikarenakan Zack yang penyendiri dan perawakannya yang bisa dibilang tidak menarik dan lemah, Zack sering kali dibully oleh teman - temannya.

Bukan saja oleh teman - temannya, lebih parah lagi teman masa kecilnya, sekaligus cinta pertamanya juga ikut menjauhinya.

"Hahhh.."

Zack menghela nafasnya merenungkan tentang kehidupannya yang dialaminya selama ini.

Zack saat ini berada di sebuah kapal, yang sedang membawa dia beserta teman - teman sekolahnya menuju lokasi wisata yang akan mereka kunjungi, dalam rangka perjalanan wisata.

"Hmmm.., manga One Piece akan mengeluarkan Chapter baru hari ini."

Kata Zack didalam hatinya untuk mengalihkan pikirannya tentang apa yang dia alami selama ini.

Selain penyendiri, Zack juga dikenal menyukai Anime, komik, Novel dan sebagainya, untuk mengisi waktu luangnya yang seorang penyendiri.

"Lebih baik mencari udara segar."

Lalu Zack beranjak dari tempat itu dan menuju kepinggiran kapal, dan mulai bersandar pada pinggiran kapal sambil menikmati pemandangan laut yang diguyur hujan.

"sniffff... snifff"

Namun terdengar suara tangisan yang tidak jauh dari lokasi Zack. Zack mencoba mencari asal suara itu sambil menoleh kebeberapa tempat.

Dan setelah mencarinya, Zack akhirnya menemukan asal suara tersebut. Asal suara tersebut ternyata berasal dari teman masa kecilnya yang sedang menangis.

Zack ingin mencoba mendekatinya dan menanyakan apa penyebab dia menangis, namun dikarenakan perlakuan yang Zack terima, Zack merasa minder untuk mendekati wanita yang sedang menangis tersebut.

Zack hanya memperhatikan wanita itu. Akhirnya setelah beberapa lama kemudian, Zack memberanikan dirinya untuk mendekati teman masa kecilnya tersebut, namun sesuatu terjadi.

PARA PENUMPANG KAPAL HARAP TIDAK BERADA DI PINGGIRAN KAPAL DIKARENAKAN CUACA YANG SEDANG MEMBURUK.

Terdengar pengumuman dari kapten kapal kepada seluruh penumpang.

Memang cuaca saat mereka berangkat sangat tidak mendukung, namun dikarenakan mereka menggunakan sebuah kapal yang lumayan besar, merekapun melanjutkan perjalanan mereka.

Mendengar pengumuman dari kapten kapal yang mereka naiki, Zack dan wanita yang sedang menangis tersebut, mencoba berpindah tempat. Namun sialnya mereka sudah terlambat.

Ombak besar mulai menghantam lambung kapal dan menyebabkan goncangan yang lumayan besar terjadi. Sialnya, wanita yang ditemani Zack masih bersandar pada pagar kapal dan menyebabkan dia terhempas jatuh kearah lautan yang luas ini. Namun tangan seseorang memegang tangannya yang akan terjatuh.

"Pegangan pada tiang kapal."

Kata Zack sambil menarik tangan wanita itu dan mencoba menahannya agar tidak terjatuh. Zack menggunakan semua kekuatannya, namun Zack sangat lemah karena jarang beraktifitas.

Dengan segenap kekuatan yang dimiliki Zack, Zack mencoba menarik tangan wanita itu agar wanita itu bisa memegangi pagar kapal.

"Hah.. Hah.. Hah.."

Deru nafas Zack setelah berhasil menyelamatkan wanita itu walaupun hanya membuat wanita itu memegangi pagar kapal.

"Hah.. b-bisakah kau menaikinya s-sendiri?" tanya Zack dengan nafas yang tidak karuan.

"Lemahnya diriku"

Kata Zack didalam hatinya, karena dia hanya bisa menyelamatkan wanita itu untuk memegangi pagar kapal, dan tidak mempunyai tenaga yang tersisa untuk mambantunya naik.

"Terima kasi-"

Kata wanita itu mencoba memanjat, tetapi perkataannya terpotong saat ombak besar kembali menghantam lambung kapal dan menyebabkan goncangan kedua.

Sialnya, kali ini Zack berada di pinggiran kapal, sehingga Zack mulai tergelincir namun dia sempat untuk memegangi pagar kapal. Zack menggunakan semua kekuatannya. Namun karena sisa kekuatannya sisa sedikit, pegangan tangan kirinya mulai terlepas dari pagar kapal.

Saat pegangan tangan kanannya mulai melemah dan dia mulai terjatuh, sebuah tangan menahan tangannya.

"Tahanlah Zack"

Kata wanita itu sambil memegangi tangan Zack. melihat ini Zack kembali meratapi dirinya yang amat lemah, dikarenakan wanita itu masih bisa menahannya padahal wanita itu masih memegangi pagar kapal.

Dengan sisa kekuatannya, Zack mencoba memanjat dan menggapai pagar kapal, Namun sialnya ombak kembali menghantam kapal tersebut dan mengancam kehidupan mereka berdua.

"Lepaskan aku"

Kata Zack yang melihat wanita itu yang mulai kesusahan untuk menahan dirinya dari terjatuh karena masih memegangi Zack.

Namun wanita itu masih bersikeras untuk menahan Zack yang akan terjatuh walaupun nyawanya juga terancam.

Melihat ini, Zack yang sangat menyukai wanita itu merasakan kehangatan didalam dirinya. Namun karena dia tidak ingin wanita yang dicintainya meninggal dikarenakan dirinya, Zack lebih memilih mengorbankan dirinya.

Dengan sisa kekuatan yang dimiliki Zack, Zack menghempaskan tangannya dari tangan wanita tersebut yang menyebabkan tangan mereka berdua terpisah.

Sambil tersenyum kearah teman masa kecilnya itu, Zack mulai terjatuh dan tenggelam kedalam luasnya laut.

"ZACKKKKKKKK!"

Teriak wanita itu, namun pegangan tangan wanita itu mulai terlepas dari pagar kapal karena hentakan tangan Zack. Namun beruntungnya, saat hendak terjatuh tangannya sudah digapai oleh beberapa kru kapal yang mencoba menyelamatkannya.

Dan itulah kisah dari sisa jiwa yang lemah, yang berada di sebuah tempat yang tidak diketahui ini, sambil melayang dan akan lenyap dari tempat itu

.

.

Dari kejauhan, sebuah cahaya yang berbeda dari cahaya bintang - bintang lainnya sedang menghitung bintang disekitar situ.

"8.133.111.142, 8.133.111.142, 8.133.111.143, ..."

Hitung cahaya itu, namun dengan nada yang sangat bosan.

Namun sedang asik menghitung bintang, dari kejauhan dia melihat sebuah cahaya yang meredup.

"Aneh mengapa ada sisa jiwa ditempat ini?"

Gumam cahaya tersebut.

Meninggalkan tempat dimana cahaya itu menghitung bintang, Cahaya itu mulai mendekati cahaya redup itu dengan kecepatan sangat amat cepat.

Setelah mendekat, Cahaya terang itu mulai memeriksa keadaan sisa jiwa tersebut dan memulai memeriksa kenangan dari sisa jiwa tersebut.

"Menarik"

avataravatar
Next chapter