6 Fitting Baju

HAPPY READING💙

AUTHOR'S POV

Setelah mengantarkan Brelee pulang kerumahnya, iqbal yang baru saja sampai dirumah mulutnya pun tidak bisa diam karena masih kesal dengan ketidak pekaan Brelee kalau iqbal itu sebenarnya sedang cemburu dengan bastian. Alhasil mulutnya terus meracau, menyumpah serapahi kekasihnya agar ditingkatkan lagi kadar kepekaannya yang minim itu.

Kini iqbal berada didalam kamarnya sedang bersiap- siap untuk mengajak kekasihnya ke butik terkenal kepercayaan bundanya, apalagi kalo bukan untuk Fitting baju pertunangan mereka yang akan dilangsungkan satu minggu lagi.

" Weessss ganteng banget gue, justin bieber mah lewat anjing".

" Udah ganteng, dompet tebel, muka mulus kaya pantat bayi, sifatnya jugaa...duh sifat gue yang sopannya tiada tara mengalahkan segalanya ". Lanjut iqbal, dirinya sedang bercermin seraya mengnyisir rambutnya dengan tangan

Iqbal memang tidak bisa marah lama-lama dengan kekasihnya itu, terbukti sekarang saja iqbal mau menjemput pujaan hatinya untuk Fitting baju.

" Bund, iqbal pergi dulu ya". Pamit iqbal

" iya sana buruan nanti calon mantu kesayangannya bunda kelamaan nunggu". Jawab Jena

" Yee.. ini juga iqbal lagi mau pamit markonah ". Cerca iqbal

" Markonah siapa lagi iqbal?!". Tanya jena

" Enggak bund enggak, ampun nyonya". Jawab iqbal menundukkan kepala

" Yaudah sana". Ucap Jena

" Assalamualaikum bund". Ucap iqbal menyalimi bundanya

Diwaktu yang sama ditempat yang berbeda. Kini Brelee juga sedang bersiap- siap untuk pergi ke butik yang iqbal kasih tahu melalui telfon tadi, Brelee bingung apa yang ada didalam otaknya iqbal? Perasaan tadi marah-marah sekarang malah ngajak fitting baju.

keluarga Brelee dan iqbal memang sudah mengatur semuanya walaupun hanya lewat telfon saja, tetapi nanti malam kedua keluarga tersebut akan bertemu dikediaman Bagaskara.

" Iqbal mana sih, lama banget! Nggak tau apa gue udah kaya orang bego nungguin disini". Monolog Brelee kesal

Tidak lama kemudian ada mobil yang masuk kedalam halaman mensionnya

TIINNNN ....TINNNN

Suara klakson mobil dari iqbal mampu membuyarkan Brelee yang sedang berada didalam dunianya sendiri.

" Lama banget si lo! Gue pegel tau nggak nungguin lo udah kaya gembel diprapatan pasar!". Cerca Brelee memasuki mobil

" Halah.... bilang aja lo nggak sabar kan mau ketemu gue buat fitting baju?". Jawab iqbal menaik turunkan kedua alisnya

" Najisunnnn!!!!". Sarkas Brelee

" Lo belum makan kan? Iya udah kita makan dulu ". Ucap iqbal

" Gausah".

" Gue nggak terima penolakan dan gue juga nggak butuh persetujuan dari lo ". Ujar iqbal

" Dih"

Tangan kanan iqbal merogoh celana untuk mengambil handphone, sedangkan tangan kirinya mengambil alih kemudi mobil. Iqbal menghubungi jingga untuk menanyakan makanan kesukaan Brelee, tadinya iqbal mau menghubungi rara tapi pasti rara enggan untuk membalas pesan dari iqbal, pikir iqbal.

                                     

  IqbalBrtdkr

                      Njing mknn kskaan lily apaan?

                                             

Jingga

Nasi

                                      IqbalBrtdkr

         Gue jg suka nasi kali, lama² gue sabet lo ya?!

         

                                               

Jingga

Iqbal kok jadi jahat? jingga nggak tau mkanan ksukaan lily apa, tp lily klo makan bakso depan skolah suka nambah

Read.

Iqbal menggerutu karena berhadapan dengan dengan jingga mampu menguras tenaga dalam iqbal

" sialan! Jinggaanjing malah gue yang disalahin ". Gumam iqbal

Brelee masih sibuk dengan ponselnya dan tidak memperdulikan kehadiran iqbal yang sedang misuh-misuh sendiri.

" Turun dulu Ly". Ucap iqbal yang sudah memberhentikan mobilnya didepan warung bakso didepan sekolahnya. RALAT, sekolah kekasihnya.

" Lah ngatur".

" Makan bakso, Lo suka kan?". Tanya iqbal dengan sabar

" Bakso?! ". Jawab Brelee antusias mendengar nama' bakso' yang notabennya adalah makanan kesukaannya.

" iyaaaa sayangggggg". Jawab iqbal

Mereka turun dari mobil dan langsung duduk ditempat yang sudah disediakan oleh mang jono~ penjual bakso~

" Mang pesen bakso 2 ya? Makan disini". Pesan iqbal

" Siap den kasep". Jawab mang jono

" Lo kok tumben mau makan ditempat kaya gini?". Tanya Brelee heran , pasalnya orang kaya iqbal tidak mungkin mau makan dipinggir jalan seperti sekarang

" Emang salah? Kalo orang ganteng kuadrat makan dipinggir jalan?". Jawab iqbal songong

" Eneg gue denger kata-kata lo". Ucap Brelee memutar bola matanya malas

" Ini pesanannya den". Ucap mang jono tiba tiba

" Makasih mang". Jawa Brelee dan iqbal bebarengan

Brelee memakan baksonya dengan lahap, Jingga benar ternyata Brelee lebih menyukai bakso ketimbang mie ayam yang notabennya adalah makanan kesukaan iqbal. iqbal yang sedari memperhatikan pun terkekeh kecil karena tingkah lucu kekasihnya.

" Pelan-pelan makannya sayang". Ucap iqbal, tanganya bergerak untuk mengusap sudut bibir Brelee yang belepotan

" Emm--- inwi enwnak bawnget sumwpah ". jawab Brelee mulutnya penuh dengan bakso

" Iya. Tapi pelan- pelan". Ujar iqbal

Diam- diam iqbal mengabadikan momennya bersama Brelee, iqbal memotret kekasihnya itu dan dengan bangga ia memposting di instagram pribadinya.

" yuk? Udah selesai kan?". Tanya iqbal

" iya. Yaudah yuk?". Jawab Brelee

" Mang? Ini berapa semuanya? ". Tanya iqbal

" 20 ribu den". Jawab mang jono, bibirnya melengkungkan senyuman

" HAHH!! 20 RIBU? ". Teriak iqbal sontak membuat pengunjung memperhatikan mereka

" Iya den, 1 mangkuk baso 10 ribu jadi kalo 2 ya 20 ribu ". Jawab sabar mang jono

BRAAKKKKK

Iqbal menggebrak meja

" Masa makan segitu doang 20 ribu? Mang jono gimana sih ?" Cerca iqbal

" Udahlah bal kalo lo nggak bawa duit, biar gue aja yang bayar". Sahut Brelee yang malu karena semua pengunjung memperhatikannya.

" Sstttt.... kamu diem aja sayang, ini urusan cowok ,kamu duduk manis aja disitu". Jawab iqbal seraya jari telunjuknya ia letakan dibibir mungil Brelee

" Iya den, emang segitu harganya". Ujar mang jono masih dengan nada lembut

" Pokoknya saya nggak mau bayar kalo nggak satu juta!". Tegas iqbal

Brelee, mang jono dan pengunjung lainnya pun melotot kaget karena ulah iqbal.

" Tapi harganya 20 ribu den".

" Yaudah saya bayar 500 ribu".

" Terserah aden saja". Jawab mang jono pasrah

Iqbal pun mengeluarkan dompetnya dan mengambil 5 lembar uang berwarna merah lalu ia menyerahkannya kepada mang jono yang masih dibuat cengo oleh kelakuannya.

" ini beneran pacar gue bukan sih? Yatuhan sombongnya ngelebihi pir'aun ternyata" batin Brelee seraya menggelengkan kepala

Kemudian Iqbal membawa Brelee pergi dari warung bakso mang jono dengan tatapan pengunjung yang tidak lepas pandangannya ke arah iqbal.

" Sekarang kita kebutik ya?". Ujar iqbal mendaratkan bokongnya diseat kemudi sementara Brelee diseat sampingnya.

" Yaudah ayo".

Setelah menempuh waktu beberapa menit, kemudian mereka telah sampailah didepan butik yang penampilannya sangat mewah dan elegan, butik ini sudah dibooking oleh keluarga Bratadikara khusus untuk anak dan calon mantu kesayangannya itu.

" Selamat siang mba? benar? dengan mba Lily dan mas iqbal? ". Tanya wanita yang kira-kira seumuran dengan maminya Brelee

" Benar ". Jawab iqbal

" Silahkan masuk dulu mas mba? Saya sudah menyediakan beberapa gaun yang terbaik sepanjang tahun ini ". Ucap wanita itu

Brelee dan iqbal pun masuk kedalam butik diikuti dengan wanita itu yang ia panggil dengan sebutan ' mba mira' ~pemilik butik~ . Mata Brelee membulat sempurna dan mulutnya sedikit terbuka karena kagum melihat gaun-gaun indah yang tersusun rapi. Dan sebelum mba mira menunjukan gaun- gaun yang menurut mba mira bagus. Tatapan Brelee tertuju pada gaun yang menurutnya sangat indah dengan mahkota kecil sebagai pelengkapnya.

" Gue mau yang ini! ". Ucap Brelee berbinar menunjuk gaun yang ia suka

" Lo suka?". Tanya iqbal

Brelee mengangguk cepat

" Suka banget". Jawab Brelee

" Wahhh....kebetulan sekali ini adalah gaun terbaik sepanjang tahun ini mba mas, ini gaun yang sudah saya siapkan khusus untuk mba lily". Sahut mba mira

" Ya sudah saya siapkan dulu gaunnya ya". Pamit mba mira

" Iya". Jawab Brelee dan Iqbal bebarengan

Setelah lama menunggu, gaun yang Brelee idam-idamkan pun sudah berada digenggamannya,

" Terimakasih atas sambutannya,  kalo gitu saya pamit pulang dulu mba". Ucap Iqbal

" Sama- sama, sudah menjadi kewajiban saya untuk mempersiapkan semuanya untuk keluarga bratadikara". Jawab mba mira tersenyum

avataravatar
Next chapter