1 First Met

" LO KENAPA SIH NGIKUTIN GUE MULU?! KUKER LO HAH?!!" .

" Kaki gue suka hilap kalo ngeliat cewe cakep hehe " .

" Haha hehe haha hehe ginjalmu! " .

" Yaelah jutek banget si? Kenalan boleh kali ? ". Ucap iqbal sambil menaik turunkan alisnya.

" Cihh, Gal? Lo dapet nemu dari belahan bumi bagian mana sih manusia kayak gini?" . Tanya brelee pada Galang kakak kandungnya sendiri, pasalnya galang yang sudah mengajaknya kesini karena dipaksa oleh iqbal untuk bertemu brelee.

" Ck! Kenapa? Takut kehabisan stok cowok yang kayak gue hm?". Iqbal menoel dagu brelee " gue limited edition kok, tenang aja". Sambungnya kemudian senyum - senyum tidak jelas yang membuat brelee teriak kesetanan akibat dagunya ditoel- toel manjaaaaa oleh iqbal.

" KULIT GUEEEEE!!!!! HUAAAA BIBI!!!! KULIT LILY DI SENTUH SAMA CALON MAYAT BERJALAN !!! HUAAAA!!!! ". Teriakan Brelee menggema dikoridor sekolah yang sudah sepi.

Brelee Bagaskara. atau sering dipanggil Lily oleh teman-teman sekolah nya kecuali orang tua Lily yang mempunyai panggilan khusus untuk putri satu-satunya ini yaitu ANA . Lily merupakan adik kandung dari Galang Bagaskara, Lily yang notabennya anak perempuan satu-satunya dikeluarga Bagaskara ini memiliki sifat yang sedikit manja. Lily merupakan anak kedua dari 3 bersaudara , anak dari Juan Bagaskara dan Risa Angelina yang tak lain tak bukan adalah pemilik sekolah yang Lily dan Galang tempati selama ini.

" Brisikkkk ..... jumintenn! " Ucap Galang sambil menoyor kepala adiknya ~ Brelee ~.

" Ayo pulangggg " Sambungnya sambil menarik lengan Lily yang matanya masih memicing tajam kepada iqbal seperti baru saja mengibarkan bendera peperangan.

Mereka berdua berjalan menuju ke arah parkiran sekolah, iya, mereka meninggalkan iqbal sendirian dikoridor sekolah. FYI, galang yang memaksa Lily untuk segera keparkiran karena takut terjadi perang ke-3 antara Iqbal dan Lily.

Selama diperjalanan pulang pikiran Lily langsung tertuju pada Mami_Papinya dirumah, bahkan Lily sudah lupa mengenai problem dengan Iqbal disekolah tadi. Jika kalian pikir Lily mempunyai keluarga yang Hangat, orang tuanya selalu banyak meluangkan waktunya dirumah untuk bermain dengan anak-anaknya , ataupun manja-manjaan dengan Maminya . Maka kalian harus menepis pikiran itu jauh-jauh, bahkan bisa dibilang Galang dan adik-adiknya sangat-sangat kurang belaian kasih sayang dari orang tua mereka.

" Yuk turun? " .Ucap galang , ya memang mereka baru sampai didepan mension mewah milik keluarga Juan Bagaskara.

" Duluan aja Gal, gue males liat dua orang yang sok sibuk didalem ". Benar, Lily memang sudah cukup muak melihat orang tuanya yang gila kerja itu, bahkan kalau pun mereka tidak berkerja juga harta mereka tidak akan pernah habis sampai tujuh turunan. ANEH.

" Lo gak boleh ngomong gitu____"

" Gitu gimana?!! Bener kan yang gue omongin tadi?! Gak usah naif Gal, gue juga tau kalo lo sama-sama muak ngeliat sikap mereka! Gue juga tau kal___" .

" Tapi seenggaknya gue masih bisa jaga sikap didepan mereka Ly. Gue masih bisa ngertiin mereka kalo mereka juga kerja buat bikin anak-anaknya bahagia, gue___".

" YANG MENURUT MEREKA BAHAGIA BELUM TENTU MENURUT KITA JUGA BAHAGIA GALANG!! GUE GAK BUTUH HARTA MEREKA! GUE CUMA MAU MEREKA SELALU ADA BUAT NEMENIN ANAK-ANAKNYA DIRUMAH". Teriak Lily keras yang masih berada didalam mobil bersama Galang, masih beradu argumen dengan adiknya itu.

" Guee___ya- yaudah gue masuk duluan, nanti lo nyusul ya? ". Tanya Galang pasrah pada Lily, Galang tidak bisa berbuat apa-apa lagi kalau adik perempuannya sudah seperti ini .

" iya, nanti gue nyusul ". Jawab Lily yang langsung diangguki oleh galang.

avataravatar
Next chapter