7 Family Meeting

HAPPY READING 💙

Setelah kepulangannya dari butik, Brelee memasuki mensionnya dengan membawa beberapa paper bag yang berisi gaun, mahkota dan sepatu .

" Gimana gaunnya Ana? Kamu suka? ". Tanya Risa

" Suka ". Jawab ana cuek

" Baguslah kalo gitu, sekarang kamu siap-siap sebentar lagi Orangtua iqbal akan segera datang". Tuntun Risa

" Ekhem ekhem ekhem.... yang batuk tenggorokan kok yang seret dompet ya?". Sindir algi yang sedang duduk diruang tengah.

" Kenapa lo? Ekham ekhem ekham ekhem mau gue tonjok tenggorokan lo? ". Sarkas Brelee

" Mih? Kalo utang nggak dibayar itu nanti bisa masuk neraka kan mih?". Tanya Algi pada maminya tapi matanya melirik ke arah Brelee

" Dosa dong, nanti disananya nggak tenang". Jawab Risa

" Nah kan, kakak denger kan barusan? Kalo utang yang nggak dibayar bisa masuk neraka". Ujar Algi

" Gara-gara ikan buriq lo itu?". Tanya Brelee

" Ishhh bukan ikan buriq kak lily, namanya K.E.V.I.N ". Jawab Algi penuh dengan penekanan diakhir kalimat

"Sama aja malih ! Sebelum gue ditagih sama malaikat, ikan buriq lo yang duluan gue masukin ke neraka!". Ucap Brelee melenggang pergi memasuki kamarnya

Sekarang keadaan mension keluarga Bagaskara sudah sangat rapih untuk menyambut keluarga Bratadikara.

Brelee pun sedang bersiap-siap didalam kamar, sedangkan diruang tengah tadi sudah ada Mami-Papi , Galang, dan Algi.

Brelee memilih Gaun pendek berwarna biru laut.

Setelah semuanya sudah rapih, Brelee menuruni anak tangga menuju ke ruang tengah yang rupanya sudah ada Keluarga iqbal disana .

" Ehh.....calon mantu bunda udah turun ". Sapa Jena

" Cantik ". Ujar iqbal

" Jelek gitu dibilang cantik kak iqbal gimana sih". Ucap Algi sewot karena Brelee tidak mau mengganti rugi rumah kevin yang pecah

" Huss... mata lo katarak? Cewe gue cantik gitu dibilang jelek, gue bungkus juga lo". Jawab iqbal

" Sini sayang duduk sama bunda". Perintah jena

Tanpa mikir dua kali Brelee pun langsung mendudukan dirinya disamping jena.

" Oke! Kita langsung mulai saja untuk pembahasan pertunangan lily dan iqbal ya?". Ucap Juna

mereka semua pun mengangguk meng-iya-kan.

" Jadi tunangan mereka akan dilangsungkan 1 minggu lagi, dan kami sudah mengaturnya sedemikian rupa, Acaranya pun Private , lily sama iqbal juga akan tinggal Dirumah ini bersama galang dan algi karena orangtua lily akan keluar negeri untuk waktu yang lama dan bi ijah akan ikut bersama orangtua lily ". Ujar Fahmi

" Bi ijah ikut? Terus nanti yang ngurusin lily siapa?". Tanya Brelee

" 1 minggu lagi? Apa nggak terlalu cepat om?". Tanya galang, sementara iqbal dengan santai mengiyakan ucapan ayahnya

" Nggak, karna kita juga acaranya private, yang dateng cuma orang terdekat dan sahabat lily sama iqbal, kita juga mengundang beberapa guru disekolah kalian sebagai saksi". Jawab Fahmi

Semuanya mengangguk setuju. Bahwa acar pertunangan akan dilangsungkan 1 minggu lagi, undangan, gaun bahkan semuanya sudah dipersiapkan dengan sangat matang.

Setelah berjam-jam membahas acara pertunangan, keluarga iqbal pun berpamit untuk pulang kerumah.

" Kita pulang dulu ya ris? Jun?". Pamit Jena

" Tante pulang dulu ya sayang?". Sambungnya pada Brelee sambil mengelus pipi tirusnya

" Iya tante, tante sama om hati hati dijalan ya?". Jawab Brelee tersenyum manis 

" Iya sayang".

Mereka keluar mensionnya bersama-sama. Keluarga Brelee juga ikut keluar untuk mengantar keluarga iqbal sampai dihalaman mensionnya.

***

IQBAL'S POV

" Capek banget rasanya elah".

" Tapi capek nya ilang karena bakal tinggal serumah sama lily". Sambung iqbal, matanya menatap langit- langit kamarnya, tangan kanannya yang bertumpu sebagai pengganti bantal

" Bunda juga udah nyiapin undangan, tinggal nunggu Hari - H- nya aja".

" Apa gue share besok aja ya disekolah?".

" kayaknya bakal seru kalo gue yang ngasih langsung ".

Iqbal pun keluar kamar untuk mengambil undangan pertunangannya yang berada dikamar Jena, setelah beberapa menit iqbal kembali dengan satu paper bag ukuran sedang penuh dengan undangan ber warna dasar putih dengan pita merah mengihiasinya.

Dengan bangga iqbal mengambil beberapa undangan dari dalam paper bag untuk memotret dan mempostinganya di instagram.

AUTHOR'S POV

Pagi telah tiba dan saatnya para pelajar bersiap siap untuk melakukan kegiatan paginya dengan datang kesekolah.

" Kak! Duitnya mana?". Tagih Algi dimeja makan

"Gak!".Ketus Brelee

" Duit apalagi si Al? ". Tanya Galang penasaran

" Ck! Itu kak duit ganti rugi". Algi berdecak kesal

" Ohhhh". Galang ber'Oh' ria

Diwaktu yang sama ditempat yang berbeda. Iqbal sedang sarapan bersama kedua orangtuanya dan elsa.

" Kakak cantik kapan mau kesini lagi?". Tanya Elsa

" Nanti sayang,nanti juga kak iqbal mau tunangan sama kakak cantik". Jawab Fahmi

" Jadi nanti Elsa bisa ketemu setiap hari dong?". Tanya Elsa dengan binaran matanya

semuanya mengangguk meng-iya-kan.

" iqbal berangkat dulu bund, yah". Pamit iqbal

" Iya, hati-hati dijalan". Jawab Jena

>>>SKIP DISEKOLAH

Suara bantingan pintu kelas yang cukup keras membuat seisi kelas kaget dan memperlihatkan sosok Brelee dibelakangnya.

BRAKKKK...

"ASSALAMUALAIKUM". Salam Brelee dengan tidak santai

" Anjuuuuu.... lo ngucap salam apa mau ngjak war njir".

" Gue kaget bangsat ".

" Njir untung kaga punya riwayat penyakit jantung".

" Sialan! Udah gila lo Ly?".

" Anjuuuuuuu".

"Lebay banget". Ujar Breled santai

" LEBAY MATAMUUU!!!!!". Ucap kompak seisi kelas

" Wesssss.....ck!ck!ck! udah kompak aja nih". Sahut Brelee dengan berdecak kagum

Tidak lama kemudian iqbal datang dengan satu paper bag berwarna putih ukuran sedang.

" Bawa apa lo bal?". Tanya Ryan

"Bawa amal". Jawab iqbal

" Sialan! Gegayaan lo bawa bawa amal, sholat aja lo jarang". Ucap Lucky

" Serius! Lo bawa apa sat?". Timpal langit

" Undangan". Jawab iqbal

" Coba sini gue liat". Sahut Brelee

" Nih bep , lo bagiin ketemen yang cewek, gue bagian yang cowok". Ucap iqbal memberikan setengah undangan ke Brelee

" Undangannya cantik". Gumam Brelee

" Iya cantik kaya yang megang". Sahut alex

" Lebih cantikan yang megang sih". Timpal Ryan

" Cantikan yang megang kemana-mana kali".ujar langit

" Iya, apalagi kalo senyum". Lanjut Lucky

" Lebih cantik lagi kalo yang megang ngulum bibir". Sambung Bagas

" Bangsat! Ini cewek gue jangan lo godain juga samsudin". Ucap iqbal sewot yang mengundang gelak tawa teman temannya

" Ini buat lo sama jingga". Ucap Brelee menyerahkan dua undangannya ke rara dan jingga

" Nih buat temen kampret kaya lo-lo pada".

Ucap iqbal menyodorkan undangan ke lucky, Langit, ryan, galang, alex, dan juga bagas.

Setelah acara pembagian undangan untuk teman sekelasnya. Tidak lama kemudian seorang guru yang terkenal killer disekolah pun masuk kekelas mereka, biasanya mereka memanggilnya dengan sebutan 'pak arka'

"Assalamualaikum". Salam pak arka

" Waalaikumsalam". Sahut siswa siswi bebarengan

" Hari ini sebenarnya kita free class, bapak kesini cuma mau mengabsen kalian saja".jelas pak arka

" yuhuuuuuuu...".

" Yessssss".

" Rejeki emang nggak kemana".

" Rejeki anak solehah ini mah".

" Buset enak bener".

Sorakan kemenangan dari kelas unggulan itu memenuhi ruang kelas.

" Oiyaa, Denger-denger brelee sama iqbal mau tunangan ya?". Tanya pak arka yang mampu mengehentikan sorakan tersebut

" Weeee yajelas dong pak? Gimana? Keren nggak? ". Ujar bangga iqbal pada pak arka yang notabennya seperti menyukai Brelee

Pak arka adalah guru cowok termuda disekolah, pak arka yang notabennya killer tapi aneh seketika dihadapan dengan seorang breleeana bagaskara langsung berubah seperti kucing rumahan yang sangat kalem. Iqbal dan yang lain pun sudah muak melihat perlakukan pak arka seperti itu.

" Iya keren, keren banget malahan". Jawab pak arka dengan tersenyum. Iqbal tau pak arka sedang tersenyum terpaksa

" Dateng lah pak nanti". Sahut Lucky memanas manasi

" Bener tuh pak, dateng sebagai saksi". Sambung langit

" SAKSI CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN". Teriak Ryan

" KYAAAAAAAAAAA" teriakan seisi kelas tidak lupa dengan gelak tawa yang menggelitik diperut

'Sabar' satu kata itulah kata yang bisa diucapkan pak arka seraya mengelus dadanya.

Walaupun pak arka ini guru killer tapi kalo sudah dipojokan seperti ini pak arka tidak bisa berbuat apa-apa selain mengucapkan kata 'Sabar'.

avataravatar
Next chapter