2 Dia Lagi !

Sebelum Lily keluar dari mobil Sport hitamnya, ia sempat membaca doa sebentar sebelum memasuki rumah neraka yang ia singgahi sekarang. Kira-kira begini doanya :

Semoga mulut gue yang lemah lembut ini, nggak ternodai hari ini

Lily membuka knop pintu mensionnya dan langsung melangkahkan kakinya kelantai atas menuju kamarnya untuk segera mengistirahatkan tubuhnya dikasur King Size nya. Namun tepat dipijakan anak tangga ketiga langkahnya terhenti karena merasa namanya dipanggil oleh Maminya.

" Ana? ." Panggil Risa ~ Maminya ~

" Apa? Langsung aja Mi ? ." Jawab Lily yang enggan membalik badannya

" Emm.... Kamu lihat berkas kantor Mami nggak yang Mami taro di Meja? ."  Tanya Risa langsung to the point . Risa tahu kalau anak perempuannya ini tidak menyukai hal yang menye-menye ataupun basa-basi.

" Nggak tau ." Balas Lily cuek dan kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

" Gimana Kabarmu Ana? ."  Pertanyaan Risa mampu memberhentikan langkah kaki Ana. karena memang risa hanya basa-basi soal berkas kantornya tadi 

" Baik! Mami nggak usah deh khawatirin keadaan Ana, Ana bisa jaga diri Ana sendiri ."  Lalu Lily melenggang pergi namun, sebelum pergi Lily menghentikan kakinya kembali,  " Dan satu lagi? Mami nggak usah sok attention ke Ana, mending Mami sama Papi urusin aja perkerjaan kantor kalian ." Sambungnya dan benar-benar pergi meninggalkan risa sendiri dengan tatapan sendu.

  Risa diam membisu mendengarkan penuturan anak perempuannya yang masih terngiang- ngiang ditelinga Risa.

Hati Risa seakan tertohok oleh perkataan Ana, rasanya begitu sakit sekali. Risa sadar dia tidak bisa berbuat apa-apa, marah pun rasanya sia-sia karena memang perkataan Ana benar adanya .

Lily memasuki kamarnya dengan keadaan emosi yang sudah berada diubun-ubunnya.

Disisi lain galang yang sedari tadi melihat pertikaian antara adik perempuannya dengan Maminya sendiri dibalik pintu kamarnya.

Selang beberapa menit Lily keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga, ia menuju kedapur yang ternyata disana sudah ada dua makhluk astral sedang makan ( Siapa lagi kalau bukan galang dan Algi ~ adik laki-lakinya ) .

" Abis nangis ? Jujur lo sama gue? ." Cerca galang yang dari tadi memperhatikan raut sendu adik perempuannya sekaligus berantakan .

" N-nggak kok, siapa bilang?  Sok tempe lo Saepul."  Elak Lily

" HALAH, jujur aja kali kak? Muka lo keliatan tambah jelek banget kalo abis nangis kaya gembel pasar ." Timpal Algi yang sedari tadi juga ikut meperhatikan raut wajah kakak perempuannya.

" ALGIIIIIIIIIII ." Teriakan Lily menggema diseluruh ruangan dengan mata memicing tajam ke arah algi dan Galang yang sedang menutup telinganya.

" Ppffttttt.... ."  Tawa Galang tertahan karena tidak mau dijadikan Samsak dadakan oleh Lily

" Lo kalo ngomong nggak difilter banget ya? Isshhhhh ."  Ucap Lily dengan misuh- misuh

" Gue bangga punya adik kaya lo Al, asli bangga banget gue hahah ."  Ucapan Galang yang mampu membuat mata Lily berkaca-kaca .

" woiyalah jelas, udah ganteng, sopan, pinter, genius, anak orang kaya lagi, siapa coba yang nggak bangga sama algi? ."  Jawab Algi sambil menepuk dada dan menaik turunkan kedua alisnya.

  Algiwiguna Bagaskara. Bocah laki- laki berusia 8 tahun. Adik kandung dari Brelee Bagaskara dan Galang Bagaskara , sifatnya 11 - 12 julidnya lah sama galang . ANNOYING.

***

  Detik berganti menit , Menit berganti jam , Jam berganti hari dan begitu seterusnya .  Saat ini mereka : Lily dan dua sahabatnya, Iqbal , galang dkk , sedang berada didalam kelas  XI IPA 1 . Suasana kelas sekarang memang begitu riuh karena guru yang seharusnya mengajar sekarang tidak datang karena ada urusan mendadak itu sebabnya kelas mereka menjadi Free.

" Hey, Pacar ."  Sapaan ambigu iqbal mampu menghentikan aktifitas kelas dan seketika Hening untuk beberapa detik

Mata Lily membulat sempurna akibat ulah receh iqbal, begitupun Rara yang masih mencerna kalimat iqbal tadi , sementara jingga? Ya jelas jingga sama sekali tidak tau arah pembicaraan mereka. Maklumlah dede jingga dengan segala kepolosan dan kelemotan otaknya itu:))))

" Lo apaan sih manggil- manggil pacar seenak jidat lo hah?! ." Tanya Lily emosi

" Terus manggilnya apa dong? Bunda? Mama? Buna? Istri? Atauu..... Sayang? mmm...nanti ya kalo udah halal aja manggil gituannya ." tanya iqbal beruntun sambil menaikan satu alis kanannya

"GILAA LOOO!!! ." Teriak Lily sambil menoyor kepala iqbal tapi sebelum tangan Lily menyentuh kepala iqbal, iqbal lebih dulu menyekal tangan Lily lalu mencium punggung tangan Lily. Sontak teriakan, jeritan alay dari cewe-cewe kelaspun memenuhi ruangan kelas.

" What??!!!! ." Pekik rara kaget

" iya, gue udah jadian sama Lily, Cocok nggak Ra? ." Balas iqbal dengan nada santainya, sementara Lily? Dia membisu ditempat karena ulah iqbal.

" Gal? Setuju nggak lo? Kalo gue sama Lily jadian? ." tanya iqbal pada Galang untuk mendapatkan restu dari calon kakak iparnya.

" Ntar gue beliin lo yuppy yg banyak deh , boleh ya? Lo ganteng deh hari ini ."   Lanjutnya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

" Gue bukan Elo bangsat yang suka nyemilin Yuppy ." Balas Galang yang sedari tadi cengo melihat aksi Cowo jadi-jadian didepannya.

" G-guee kasih izin lo buat pacaran sama adek gue ." Sambungnya terbata, awalnya Galang sempat tak yakin untuk menyerahkan adiknya pada iqbal namun, melihat dari mata iqbal sepertinya cowok gesrek ini benar- benar ingin menjaga brelee.

"WHAATTTTTT?!!!!!! Gal?! Lo gila apa lagi nge-fly? nyerahin gue sama iqbal gini ?!!! ." Ucap Lily tidak terima, pasalnya Galang begitu enteng menyerahkan dirinya pada cowok lain.

" Udah lo tenang aja, gue percaya sama iqbal, kalo dia macem-macem gue yang bakal tanganin ." Sahut galang menengkan hati Lily

"Berarti gue sama Lily resmi jadian donggg?!!! ." Ucap iqbal dengan mata berbinar saat melihat anggukan dari sahabat-sahabatnya....

  Lily yang melihat itupun langsung menundukan kepalanya lemas....

Ya tuhan Lily salah apa sampe ketemu manusia tengik kaya iqbal

avataravatar
Next chapter