2 Anak Remaja dan Pemilik Hotel yang Seksi

Seorang Pemuda yang mengenakan kimono yang berwarna gelap memasuki sebuah penginapan yang terletak di dekat perkebunan teh. Nuenaki Yuuma namanya. Dia adalah seorang Pemuda tampan yang merupakan Pemimpin dari Klan Nuenaki, yaitu Klan Bangsawan di Desa Mikashira. Di usianya yang baru menginjak tujuh belas tahun. Dia telah menjabat sebagai Pemimpin Klan Nuenaki, menggantikan Ayahnya yang telah meninggal dalam kecelakaan Pesawat terbang.

Ketika Yuuma memasuki kamar pada penginapan tersebut. Sang pemilik penginapan yang bernama Hinata Okami segera menyambutnya dengan membawa segelas teh hijau yang masih panas. Dia adalah Perempuan dewasa yang berusia sekitar tiga puluh tahun dengan parasnya yang cantik, tahi lalat di bawah mata kirinya, badannya yang tinggi sekitar seratus tujuh puluh dua centimeter, rambutnya yang panjang lurus berwarna hitam yang dikuncir ke bawah, berdada besar, dan bertubuh seksi. Okami mengenakan celemek berwarna putih (pakaian lapis pertama) dengan sepasang kantung pada bagian bawahnya, hoodie berwarna abu-abu dengan belahan dadanya yang cukup lebar yang merupakan lapisan kedua. Di dalam hoodie tersebut, dia mengenakan baju berwarna putih berkerah yang bagian atasnya tidak dikancing sehingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya yang besar (pakaian lapis ketiga), serta mengenakan celana panjang berwarna abu-abu.

Wajahnya terlihat merona memerah malu-malu sehingga membuatnya terlihat semakin cantik, anggun, dan seksi di mata Yuuma.

"Aku minta maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan teh-mu, Tuan Yuuma." Suaranya terdengar begitu lembut, dan seksi. Dia nampak sangat anggun dengan membawa sebuah nampan yang di atasnya ada segelah teh hijau yang hangat dengan aromanya yang begitu menenangkan.

"Ah, tidak masalah, Okami-san. Lagian kau telah melakukan yang terbaik."

Okami duduk di hadapan Yuuma dan menyerahkan segelas teh hijau yang hangat tersebut. Yuuma segera mengambil segelas teh hijau tersebut, dan meminumnya sedikit.

"Kau memang sangat ahli dalam membuat teh, Okami-san. Aku benar-benar beruntung," puji Yuuma tersenyum lebar menatap Okami-san.

Okami terlihat begitu bahagia dipuji oleh Yuuma yang merupakan Lelaki idaman para Perempuan di Desa Mikashira.

Meskipun usianya sudah tiga puluh tahun. Namun hingga saat ini Hinata Okami masih belum bersuami. Banyak Lelaki yang mendekatinya, walaupun mereka semua berakhir ditolaknya. Walau Yuuma lebih muda tiga belas tahun. Namun Okami begitu mencintainya, dan sangat senang ketika Lelaki pujaannya menginap di penginapan yang dia kelola.

Kisah cinta antara mereka berdua sudah lama terjalin, walaupun masih sebatas hubungan secara online, mengingat Okami merasa malu jika Orang-orang tahu bahwa dia mencintai Lelaki yang lebih muda darinya. Dia juga menghormati dan menghargai posisi Yuuma yang merupakan seorang Pemimpin Klan. Begitupula dengan Yuuma, dia sangat menghormati Okami layaknya Kakak-nya sendiri. Dia juga tidak ingin Okami menjadi perbincangan banyak Orang dan juga sasaran kebencian dari para Perempuan, sehingga Yuuma dan Okami menjalin hubungan asmara melalui media online, walaupun mereka tinggal di satu Desa.

Karena Yuuma mencintai Okami, Yuuma memutuskan untuk menginap di hotel yang dia miliki, untuk bisa lebih dekat dengan Perempuan yang dia cintai.

Okami bersandar pada tubuh Yuuma, dan memeluk tangan kanannya. Sedangkan Yuuma membelai lembut kekasihnya, dan memberikan ciuman hangat yang penuh cinta pada kening kekasihnya.

"Aku sangat mencintaimu semenjak kau lahir ke dunia ini. Saat kau masih bayi, kau terlihat sangat lucu dan menggemaskan, sehingga membuatku ingin sekali memilikimu. Walaupun usia kita jauh, dan banyak Perempuan yang mencintaimu. Aku hanya ingin menjadi milikmu sepenuhnya, Yuuma-sama."

"Kau benar-benar egois, Okami-san," kata Yuuma yang menyeringai menggodanya. Sehingga membuat Okami menggembungkan kedua pipinya.

"Aku rela dicap Perawan tua hanya demi dirimu! Karena hanya kau yang aku cintai!" tegas Okami sebagai bentuk rasa cintanya.

Yuuma tertawa pelan mendengar kekasihnya yang cemburu. Padahal sebenarnya Yuuma hanya sedang menggoda sang Kekasih.

Yuuma mencium punggung tangan kanan Okami. "Jangan cemburu, Okami-san. Aku hanya bercanda, dan ingin menggodamu. Setidaknya dengan begitu, aku benar-benar tahu bahwa kita memang saling cinta walau usia kita jauh."

"Jangan khawatir. Usia hanyalah angka, dan aku akan selalu mencintaimu walaupun kau lebih muda dariku," balas Okami yang masih terlihat cemburu dengan wajahnya yang merah merona.

Yuuma memeluk Okami dan membelai lembut rambut hitamnya yang panjang lurus.

"Kau memang berbeda dari seluruh Perempuan yang aku pernah jumpai. Kau tidak seperti para Perempuan lainnya. Di mana kau mencintaiku dengan segala kelebihan, dan kekuranganku. Kau juga adalah Perempuan yang spesial, di mana kau mencintaiku dengan sepenuh hatimu, tidak seperti Perempuan lain yang hanya memandangku dari fisik, harta, dan garis keturunanku," kata Yuuma. "Aku benci Perempuan-perempuan yang seperti itu," sambungnya dengan suara pelan nan lirih.

Mata mereka berdua saling bertatapan untuk waktu yang cukup lama. Yuuma mendekatkan wajahnya ke arah wajah Okami. Bibir mereka berdua saling bersentuhan, dan berciuman dengan penuh rasa cinta. Ciuman itu begitu hangat, dengan lidah mereka yang saling bertautan.

Sudah lama mereka berpacaran, namun baru kali ini mereka berciuman. Okami begitu senang Yuuma adalah ciuman pertamanya, bahkan Okami sangat berharap agar dari rahimnya lahir Anak-anak hasil cinta antara dirinya dengan Yuuma.

Ciuman tersebut berlangsung cukup lama dan Okami begitu menikmati sensasi ciuman tersebut. Walaupun baru kali ini mereka berdua berkomunikasi lebih dalam, namun Okami sangat mengharapkan hubungan yang lebih dalam dan lebih jauh.

Yuuma memegang kerah baju kekasihnya, dan dengan tenaganya yang cukup besar. Yuuma menyobeknya, sehingga memperlihatkan gunung kembar Okami yang berukuran sangat besar, mengingat di antara semua Perempuan di Desa-nya. Hanya Okami yang memiliki gunung kembar terbesar, yaitu berukuran h-cup.

Kedua tangan Yuuma mencengkram keras gunung kembar Okami, dan dia membenamkan wajah tampannya di antara gunung kembar tersebut.

"Kau benar-benar Perempuan terbaik. Kau rela menjaga tubuhmu, hanya demi diriku yang lebih muda. Aku tahu apa yang kau pikirkan, dan kau inginkan. Karena di sini hanya ada kita berdua. Mari kita berbagi rasa cinta."

Yuuma meremas-remas gunung kembar tersebut dengan sangat keras. Selain itu, Yuuma secara bergantian mengulum gunung kembar kekasihnya dan menjilati ujungnya.

Okami begitu senang, dan bahagia. Di mana Yuuma mau melakukan hubungan yang sangat jauh, dan dalam. Okami sudah tidak peduli lagi akan apa yang tengah terjadi saat ini. Mengingat bagi dirinya adalah bisa berbagi cinta dengan kekasihnya, dan melahirkan benih-benih cinta mereka itu sudah lebih dari cukup.

Okami berdiri dan melepaskan setiap pakaian & celananya, sehingga kini dia telanjang bulat.

Yuuma terlihat begitu tercengang akan keindahan, dan keseksian tubuh Okami. Di mana Yuuma baru tahu bahwa kekasihnya itu, selain memiliki dada yang sangat besar, juga memiliki tubuh yang atletis dengan otot-otot perutnya yang six pack.

Yuuma melepaskan hakama-nya, sehingga menampilkan alat kejantanannya yang menegang. Yuuma segera menyerang dari belakang, dan memasukkan alatnya ke dalam lubang milik Okami yang penuh kenikmatan.

Dari belakang, Yuuma mendorong tubuhnya ke dalam lubang milik Okami, untuk menyalurkan rasa cintanya pada kekasihnya. Kedua tangannya meremas gunung kembar Okami yang berukuran h-cup. Yuuma membenamkan kepalanya pada leher Okami dan mencumbu, serta menjilatinya. Dia menciumi aroma rambut kekasihnya yang begitu hitam, lurus, panjang, dan memancarkan aroma yang wangi.

Okami hanya bisa mengerang ketika Yuuma menyerangnya dari belakang. Bagi Okami, ini adalah hal yang sangat dinantikan, dan diharapkan. Di mana, dia bisa bercinta dengan Lelaki pujaan hatinya.

Serangan Yuuma semakin keras, dan ganas sehingga lubang tersebut dipenuhi oleh cairan putih kental yang keluar dari alat kejantanan Yuuma. Okami benar-benar menikmatinya, dan begitu bahagia ketika Yuuma menebar benih cintanya.

Yuuma segera menghentikan serangannya, dan duduk. Setelah itu, kini giliran Okami yang menyerang Yuuma. Okami menjongkokkan badannya agar pas pada alat kejantanan Yuuma. Dia memegang alat tersebut, dan mengarahkannya ke pada lubang miliknya.

Okami bergerak naik turun, agar alat kejantanan kekasihnya mengeluarkan cairan putih kental yang penuh cinta. Dia berusaha menahan rasa perih, agar bisa menikmati hubungan cinta tersebut. Walaupun Okami sudah kehilangan kesuciannya, namun bagi dia. Jika kesuciannya telah hilang demi sang kekasih, itu tidak masalah.

Sambil Okami bergerak naik-turun bermain dengan alatnya, kedua tangan Yuuma meremas-remas gunung kembar Okami yang berukuran besar. Yuuma berusaha menahan perih, atas aktifitas naik-turun yang tengah dilakukan Okami dengan menggunakan alat kejantanannya.

Okami mendekatkan wajah cantiknya ke arah wajah kekasihnya, di mana bibir mereka saling berciuman untuk menghilangkan rasa sakit, dan perih, namun menikmati hubungan cinta yang tengah mereka lakukan.

Dalam aktifitas bercinta ini, Okami sangat mendominasi, dan mencium Yuuma dengan penuh hasrat, dan cinta. Walaupun alat kejantanan Yuuma masuk lebih dalam, cengkraman yang keras & kuat pada gunung kembarnya. Namun semua itu tidak terasa ketika dia mencium Yuuma dengan penuh hasrat dan cinta. Rasa sakit dan perih tersebut tidak terasa, karena mereka saling cinta.

Kegiatan bercinta mereka semakin lama semakin panas, sehingga cairan putih kental penuh cinta tersebut membasahi area kewanitaan Okami.

Okami segera memeluk kekasihnya, dan membelai belakang kepala Yuuma dengan lembut. "Aku sangat mencintaimu, Yuuma, dan aku sangat senang kau mau berbagi cinta, serta menjadi Ayah bagi Anak-anakku."

"Aku juga demikian, Okami-san. Kau adalah Perempuan terbaik dalam hidupku," bisik Yuuma, sehingga membuat Okami tersenyum dengan wajahnya yang memerah.

.

.

Setelah mereka saling berbagi cinta. Okami, dan Yuuma memutuskan untuk segera menikah.

Pernikahan tersebut bagaikan petir di siang bolong, di mana secara terang-terangan Okami mengaku bahwa dia rela menjadi Perawan tua agar bisa menikahi Yuuma yang tiga belas tahun lebih muda darinya.

Walaupun perbedaan usia mereka jauh, namun mereka berdua menjadi pasangan yang bahagia yang saling mencintai dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta dikarunia seorang Bayi Lelaki yang tampan lagi rupawan.

avataravatar
Next chapter