1 Filo Antadewi

Filo Antadewi , begitulah nama lengkap seorang gadis cantik, berambut panjang hitam lurus dan memiliki tatapan mata yang berbinar. Gadis cantik itu dipangil dengan panggilan Filo. Rasa strawberry adalah rasa kesukaannya serta Pink adalah warna kesukaannya. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya di sebuah rumah kecil di pinggir kota. Adik Filo bernama Fendy yang memiliki perbedaan usia 8 tahun dengan Filo. Tahun ini Filo berusia 23 tahun dan tepat di tahun ini juga Filo menyelesaikan masa perkuliahannya. Ia berkuliah dengan beasiswa penuh karena kecerdasannya dan kefasihannya dalam berbahasa Inggris.

Suatu pagi Filo duduk di sebuah coffee shop bersama sahabatnya setianya sejak SMA yaitu Jeni. Mereka menikmati suasana Coffee shop yang bernuansa vintage serta ditemani iringan music jazz yang mendukung suasana menjadi lebih hangat dan menakjubkan. Suasana itu dapat membuat penikmatnya melupakan sejenak apa masalah yang mereka hadapi dan mendapatkan ketenangan sembari mencium wangi kopi yang semerbak.

" Filoooo.. lo tau nggak ?" Jeni tiba-tiba memecah ketenangan jiwa Filo dengan suara cemprengnya.

Filo sudah menebak bahwa kalimat yang diucapkan oleh Jeni itu adalah awal mula sesi pergosipan yang beberapa detik lagi akan dimulai.

"Apaa Jen ?" Tanya Filo dengan mata melebar serta alis yang naik turun untuk memberikan isyarat agar Jeni segera mengatakan sesuatu yang ingin Jeni katakana.

"Besok bakalan ada seminar tentang bisnis di kampus, seneng banget deh gue" kata Jeni dengan cengiran khas Jeni serta mata yang menunjukkan tanda kebahagiaannya

"Terus apa spesialnya ? Minggu lalu juga ada seminar tuh dikampus. Kok lo biasa aja ?" Kata Filo dengan nada kecewa karena ia merasa bahwa informasi yang diberikan Jeni biasa saja

" Ihhh.. makanya sering buka medsos lo. Kudet banget sih lo!" Jeni menatap kesal Filo. Belum sempat Filo menjawab, Jeni langsung melanjutkan kalimatnya

"Besok tuh ada Direktur muda yang ganteng dan mempesona Filo, terus dia punya 13 juta followers di instagramnya. Keren kannn ??" Kata Jeni dengan penuh semangat

"Ah.. biasa aja kali. Pak Presiden Jokowi juga punya 47 juta followers terus Ayu ting ting juga punya 52 juta followers terus… " belum sempat Filo menyelesaikan kalimatnya, Jeni yang kesal dengan Filo langsung memotong pembicaraan

"Ga seru lo, Fil. Direktur itu ganteng dan kaya loh, gimana ga jatuh cinta gue sama dia. Hi hi hi." Kata Jeni sambil cekikikan

"Najis deh lo , Jen. Yaudah gue doain biar lo diajakin nikah sama tuh Direktur" kata Filo dengan nada mengejek Jeni

"Aminnn. Tapi sebenernya ada informasi yang kayaknya bakal bikin lo pengen ikutan seminar itu deh." Kata Jeni yang membuat Filo bertanya-tanya

"Apaan ? Awas aja kali ini zonk lagi ya, gue gaplok lo Jen" Kata Filo dengan nada mengancam Jeni

" Di acara seminar itu nanti Direktur bakalan memberikan informasi dan trik untuk diterima kerja di perusahaannya dia, setelah itu bagi mahasiswa yang beuntung bias berkesempatan daftar di perusahaan itu tanpa harus menunggu wisuda dulu." Jeni memberikan informasi yang akhirnya dianggap berguna

"Berarti gue ga harus pakai ijazah gitu?" Filo bertanya karena ia masih kebingungan

"Iya, katanya sih pendaftaran pelamar kerja di perusahaan itu minggu depan. Sedangkan kita baru wisuda 2 minggu lagi, jadi bagi peserta seminar besok bakalan dapet feedback boleh mendaftar tanpa menggunakan ijazah , gitu sih kalau tidak salah" kata Jeni dengan wajah serius

" Tapi kan ada SKL, Jen. " Kata Filo membantah

"Iya sih, tapi SKL belum bias keluar karena dekan fakultas kita sedang keluar negeri. Kemungkinan keluar minggu depan sih, terus takutnya kuota pelamar kerja udah full. Soalnya banyak nih yang mau kerja di perusahaan si Direktur Ganteng." Kata Jeni menjelaskan

"Okedeh, besok gue ikut. Daftar dimana Jen?" akhirnya Filo menyetujui untuk mengikuti seminar

"Nih gue kirimin link pendaftarannya. Daftar sekarang ya. nanti jam 6 link udah ditutup lohh." Jawab Jeni

"Oke siap buk bos" Kata Filo menyetujui

Kemudian Filo membuka handphone yang ia bawa dan mendaftar pada link yang diberikan oleh Jeni. Setelah mendaftar, mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing karena hari sudah mulai gelap. Filo membawa motor kesayangannya sedangkan Jeni pulang dengan cara naik taxi online. Sesampainya di rumah, Filo langsung masuk ke kamarnya tanpa menyapa ibu nya yang sedang duduk menonton televisi.

"Filo, kamu sudah makan ?" Tanya Ibu Filo yang bernama Ibu Hilda

"Sudah" Jawab Filo ketus

Mendengar jawaban dari Filo, ibu Hilda melanjutkan menonton televise untuk menonton film kesukaannya. Kemudian Fendy datang dan berkata kepada ibunya

"Bu, sepatu Futsal Fendy robek." Kata Fendy merengek

Filo yang mendengar keluhan adiknya dari dalam kamar nya langsung keluar menghampiri adiknya.

"Berapa harga sepatu Futsal, dik ?" Tanya Filo

"sekitar 300ribu kak, lusa aku ada tanding futsal mewakili sekolah dan bingung harus pakai apa kalo ga beli baru." Jawab Fendy

"Ini pakai uang kakak aja, uang beasiswa kakak bulan ini masih sisa." Jawab Filo

"Wah makasi kakakku sayangg" Sahut Fendy sambil memeluk Filo

Ibunya yang menyaksikan percakapan kedua anaknya merasa bangga dengan tanggung jawab anak sulungnya. Kemudian Ibu Filo menghampiri Filo ke kamar tidurnya.

"Filo, ibu ada uang untuk menambah uang jajan kamu bulan ini. Ibu tau sebenarnya uang kamu menipis karena pengeluaran akhir semester ini" Kata Ibu Filo dengan lembut

" Gausah buk. Filo bisa sendiri" Jawab Filo dengan ketus

"Sampai kapan kamu akan membenci ibu, Nak?" Tanya Ibu Filo dengan suara gemetar karena menahan tangis

"Entahlah.. Ibu jangan merasa menjadi korban disini. Filo yang jadi korban dan ayah juga. Ibu tau, ayah hilang karena kesalahan Ibu. Pokoknya Filo benci Ibu." Jawab Filo dengan mata penuh amarah dan berkaca-kaca akibat mengingat kejadian yang menimpanya 13 tahun lalu.

Kejadian yang terjadi 13 tahun lalu yaitu ketika ayah dan ibu Filo bercerai, ayah Filo memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah. Kemudian Filo dan Fendy awalnya diajak oleh Ibunya akan tetapi seminggu setelah kepergian ayahnya ke luar negeri, Ibu Filo malah menitipkan Filo dan Fendy ke nenek Filo. Tidak lama setelah itu, Filo mendapat kabar bahwa ayahnya hilang dan tidak dapat dihubungi. Filo sangat sedih, kemudian ia menunggu kedatangan ibunya untuk menjemputnya kembali dan akan menceritakan hal yang terjadi kepada ayahnya. Akan tetapi Ibu Filo tidak kunjung dating hingga setahun sudah berlalu. Makin hari Filo makin membenci ibunya karena tidak menepati janji untuk menjemputnya dan ia mulai berpikir bahwa Ibu Filo yang membuat ayah Filo ke luar negeri dan akhirnya hilang. Filo lebih banyak memiliki kenangan bersama ayahnya karena Ibu Filo sibuk bekerja dan baru pulang di malam hari. Filo masih mengingat betapa hangat dan lembutnya perlakuan ayah Filo terhadapnya. Jika mengingat ayahnya, Filo sering meneteskan air mata karena kerinduannya yang tak kunjung terobati hingga sekarang.

"Filo.. maafkan ibu, Nak. Ibu tidak tidak bermaksud untuk meninggalkanmu." Kata Ibu Filo yang tak kuasa menahan tangis sehingga air matanya pun menetes perlahan

" Sudahlah bu, tidak akan merubah apapun" Kemudian Filo menarik ibunya untuk keluar kamar dan Filo mengunci kamarnya.

"Ayah.. Filo rindu. Coba ada ayah, pasti ada yang memeluk Filo ketika Filo sedih. Bahkan satu fotomu pun tidak tersisa, yah. Ibu membakar semuanya. Filo sedih ayah." Filo berkata perlahan sembari memeluk boneka kesayangannya yang setia menemaninya dari kecil. Itu adalah hadiah terakhir dari ayahnya sebelum pergi.

"Ayah sekarang lagi apa? Ayah rindu Filo ? Sebentar lagi Filo wisuda, Yah. Aku yakin ayah pasti bangga sama Filo karena Filo sudah besar dan bisa kuliah, Yah." Filo kemudian tak kuasa menahan tangis dan meneteskan airmata nya. Ia menangis dalam diam hingga akhirnya ia tertidur.

Keesokan harinya Filo bersiap untuk mengikuti seminar. Jeni akan menjemput Filo sebentar lagi. Hari ini Filo menggunakan setelah celana jeans berwarna putih, baju kaos salur putih hitam serta menggunakan blazer berwarna pink. Untuk bawahannya ia menggunakan sneakers saja agar lebih santai. Filo juga membawa totebag berwarna putih yang berisikan alat tulis serta dompetnya. Sebelum berangkat tidak lupa ia berias sedikit untuk menutupi mata sembabnya akibat menangis semalaman. Jeni pun datang tepat waktu dan mereka berangkat bersma menuju kampus.

Saat duduk di kursi peserta seminar, ia terkejut melihat sebagian besar mahasiswi berias dan menggunakan pakaian yang sangat cantik. Begitupun jeni yang tiba-tiba menggunakan highheels serta dress yang belum pernah sebelumnya Filo lihat.

"Jen, seminar ini ada dresscode nya ya? " Tanya Filo sambil cekikikan

" Filo, kan gue udah bilang kemarin, Direktur Ken hari ini yang mengisi seminar. Semuanya ingin terlihat cantik disini biar dilirik sama Direktur Ken." Kata Jeni dengan wajah tersipu

"Astagfirullah… kompak bener ye kalian " Filo menggoda Jeni yang sedang sedang tersipu

Pembawa acara kemudian membuka acara dan mempersilahkan Direktur Ken untuk naik keatas panggung memberikan materi seminarnya. Sepuluh menit pertama, Filo masih mendengarkan materi yang dibawakan oleh Direktur Ken. Kemudian setelah itu ia merasa bosan dan mengantuk karena semalam ia tidak cukup tidur. Akhirnya Filo tanpa sadar tertidur di tempat duduknya. Tidak setelah itu, pria yang terlihat menggunakan setelan jas hitam dengan dari biru tua memperhatikan Filo yang sedang tertidur. Pria itu adalah Direktur Ken.

"Halo.. Neng geulis yang pakai baju pink." Kata Direktur Ken memanggil Filo yang sedang tertidur

Jeni yang melihat temannya tertidur langsung membangunkan Filo. "Fil, lo dipanggil tuh. Bangun woy." Bisik Jeni di telinga Filo

Filo terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian jeni membisikkan kalimat ke telinga Filo

" Direktur Ken bertanya, siapa tokoh inspiratifmu ketika ingin memulai bisnis. Jawab Fil." Kata Jeni

Filo yang cerdas kemudian menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Direktur Ken.

"Tokoh inspiratif saya adalah Mr. Jack Ma." Jawab Filo

"Why ? apa yang membuatmu menjadikannya sebagai tokoh inspiratif." Tanya Direktur Ken

" Mr. Jack Ma pernah berkata bahwa menyerah adalah kegagalan terbesar. Seperti yang bapak katakana sebelumnya bahwa seorang pembisnis tidak boleh menyerah dalam keadaan apapun. Maka dari itu, perjuangan beliau sangat memotivasi saya." Jawab Filo. Dalam hati Filo berkata "Syukur diawal gue dengerin penjelasannya, jadi gue bisa jawab dengan lancer. Ha ha ha,, lo mau mempermalukan gue kan karena gue ketiduran. Oh tidak bisa." Tanpa sadar Filo tersenyum sinis sambil memandang Direktur Ken.

Akhirnya tepat pukul 11 siang seminar itupun selesai. Filo ingin segera meninggalkan ruangan, akan tetapi Jeni ingin berfoto bersama dengan Direktur Ken.

"Ayolah Fil, fotoin gue dong." Ucap Jeni dengan wajah merengek seperti anak anjing yang ingin meminta sepotong daging.

"Oke deh, tapi ada syaratnya yaa!" ucao Filo dengan mata yang disipitkan seperti singa yang ingin menyergap mangsanya

"Iya iya.. gue traktir lo jus strawberry di kantin deh." Sahut Jeni yang terlihat pasrah

"Gas, gue fotoin lo 1000 kali kali kali lipat deh." Ucap Filo sambil cekikikan

Kemudian Jeni berjalan dengan sangat cepat menuju segerombolan mahasiswi yang sedang mengantre ingin berfoto bersama Direktur Ken. Filo terheran-heran melihat fenomena yang ia anggap sangat aneh. Ia berbisik dalam hati kecilnya " Apa spesialnya? Padahal banyak pengusaha yang lebih sukses.". Kemudian Filo melihat wajah Direktur Ken karena ia masih sangat penasaran dengan sesuatu special yang dilihat oleh para wanita wanita yang mengantre itu. Di tengah proses analisis Filo, Jeni kemudian datang dan menarik tangan Filo. Ternyata saat ini adalah giliran Jeni untuk berfoto. Jeni terlihat menunjukkan gaya andalannya yaitu pose dua jari dengan senyum unjuk gigi seperti iklan pasta gigi. Setelah selesai berfoto dengan Direktur Ken, Jeni dan Filo bergegas untuk pergi ke kantin.

avataravatar
Next chapter