4 Tugas yang berat.

"Iya sayang, kamu jangan khawatir, tuan muda Philip itu orang nya dingin banget sama yang nama nya wanita, dia tidak akan mengganggu mu, dan setelah surat ini di baca oleh nya, bibik jadi semakin yakin jika dia tidak akan macam-macam sama kamu." ujar Mira agar keponakan nya itu tidak lagi merasa takut saat bekerja di sana.

"Memang nya apa yang bibi tulis di sini ?" tanya Bella penasaran.

"Tidak ada, bibik hanya menitipkan mu saja. Inti nya kamu gak usah takut, sebenar nya tuan muda itu orang nya baik kok." kata Mira lagi meyakinkan Bella.

"Iya bik, sekarang Bella sudah tidak takut lagi setelah mendapat pencerahan dari bibik." ucap Bella yang kini sudah merasa lebih baik.

Mira pun bergegas meninggalkan kediaman tuan nya. Ia pulang kampung dengan mengendarai sebuah bus umum, karena lebih murah dan bisa lebih hemat.

Sepeninggal nya Mira, Bella segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Bella dengan keterampilan memasak nya, berhasil menciptakan sebuah menu yang sangat menggugah selera.

Tepat jam 07.00, kini Bella telah menyelesaikan tugas memasak, ia kemudian bergegas menuju kamar Philip di lantai tiga. Seperti yang sudah di beri tahu Mira, setelah selesai menyiapkan sarapan, kini ia harus membangunkan tuan muda sembari menyiapkan air hangat, handuk bersih dan pakaian yang akan di kenakan tuan muda setelah mandi nanti.

Tok tok tok...

"Tuan muda, sudah pagi, waktu nya bersiap untuk pergi ke kampus." ujar Bella sembari mengetuk pintu kamar.

Berkali-kali Bella mengetuk pintu sembari memanggil-manggil tuan muda nya. Namun, tak ada tanggapan apa pun dari dalam sana.

Bella yang telah lama berdiri di depan pintu pun akhir nya memilih untuk menghubungi sang bibik, ia akan bertanya bagaimana cara agar tuan muda bisa segera bangun.

"Iya sayang ada apa ?" tanya Mira di seberang sana.

"Maaf bik karena sudah mengganggu perjalanan bibik, Bella mau bertanya, ini bagaimana kok tuan muda tidak bangun-bangun walau pun Bella sudah membangunkan nya berkali-kali ?" tanya Bella.

"Ah benar, bibik lupa tidak memberi tahu mu, sebenar nya tuan muda sulit banget di bangunin nya, kamu masuk saja ke dalam kamar." kata Mira yang sudah terbiasa membangunkan Philip dengan cara demikian.

"Aduh bik, masak Bella mau masuk ke kamar tuan muda sih ? Apakah itu tidak terlalu lancang ?" ujar Bella terkejut dengan jawaban sang bibik.

"Tidak apa-apa, itu memang sudah pesan dari tuan muda, dia bilang kalau dia tidak bangun-bangun, kami sebagai pembantu yang bertugas boleh masuk ke dalam." kata Mira.

"Benarkah ? Ya sudah kalau begitu, terima kasih bik, bibik silahkan lanjutkan perjalanan nya." ucap Bella.

"Baik sayang, bibik matikan ya."

"Iya bik." Panggilan pun di akhiri.

Dengan gugup Bella memutar knop pintu, dan ia pun masuk ke dalam, melihat sang tuan muda masih tidur pulas di dalam selimut tebal nya yang lembut.

"Tuan muda, sudah pagi, waktu nya bersiap ke kampus." ucap Bella dengan suara khas nya yang lembut dan lirih. Namun, hal itu masih belum berhasil membangunkan Philip.

"Tuan muda, waktu nya bersiap." panggil Bella lagi sembari memberanikan diri untuk lebih menaikkan volume suara nya.

"Eeeemm, kenapa kamu yang membangunkan ku ? Dimana bi Mira ?" ujar Philip yang kini mulai membuka kelopak mata nya, sembari menanyakan keberadaan Mira.

"Bibik sudah pergi tuan muda, mulai hari ini saya yang akan menggantikan semua pekerjaan di rumah ini." jawab Bella.

"Ok, kalau begitu siap kan air hangat dan handuk bersih, aku mau mandi." perintah Philip, yang langsung di laksanakan oleh Bella.

Gadis itu bergegas menuju kamar mandi, dan mengisi bathub dengan air hangat. Setelah itu ia kembali ke kamar untuk mengambilkan handuk mandi yang bersih.

"Air hangat sudah saya siap kan tuan, dan ini handuk mandi nya." kata Bella sembari memberikan handuk pada Philip.

"Kamu tidak tahu aturan nya ya ?"

"Ah ada apa tuan ? Apa ada yang salah dengan pekerjaan saya ?" tanya Bella.

"Kamu berdiri di depan pintu kamar mandi ini, tunggu sampai aku meminta handuk nya. Begitulah peraturan nya, apa bi Mira tidak memberi tahu mu ?" ujar Philip dengan nada suara nya yang dingin dan datar.

"Maaf tuan muda, saya kurang paham soal itu." ucap Bella sembari menundukkan wajah nya.

"Aku akan mandi, kamu siapkan pakaian yang akan aku pakai ke kampus, setelah itu kembali berdiri di sini." Perintah nya yang kemudian melangkah memasuki kamar mandi.

Bella segera membuka lemari, dan mengambil beberapa pasang pakaian, seperti yang di arahkan Mira pada nya, agar Philip dapat memilih mana style yang akan ia pakai nanti.

Setelah selesai ia kembali ke depan pintu kamar mandi seperti yang di katakan sang tuan muda barusan.

"Handuk." ucap Philip dari dalam sana.

Bella yang mendengar hal itu siap siaga untuk memberikan handuk tersebut pada tuan nya, ia menunggu sang tuan membuka pintu untuk mengambil handuk nya.

"Handuk." ucap Philip lagi dari dalam sana.

"Ah, ini saya sudah berdiri di depan pintu kamar mandi." jawab Bella.

"Masuk, antarkan kemari." ujar Philip.

"Hah ?" Bella pun terkejut mendengar nya.

"Masuk ku bilang !" ujar Philip lagi dengan nada agak membentak.

"Ba_baik tuan muda." Bella yang tidak ingin membuat tuan nya marah akhir nya memberanikan diri untuk memasuki kamar mandi tersebut.

Bella melangkah sangat hati-hati karena ia masuk dengan mata yang tertutup rapat.

"Ini tuan handuk nya." ucap Bella sembari mengulurkan tangan mungil nya.

Melihat hal itu membuat Philip semakin ingin menggoda nya. Sebenar nya ia hanya mengada-ada saja, selama ini Mira tidak pernah menyiapkan handuk dengan cara demikian.

"Lebih dekat, aku tidak dapat menggapai nya." ujar Philip ingin membuat Bella lebih dekat dengan nya, yang saat ini sedang merendam tubuh di dalam bak mandi.

Bella melangkah lagi ke depan, seperti yang di perintahkan Philip. Namun, karena lantai yang licin, ia tidak sengaja terpeleset dan terjatuh ke dalam bak mandi, menimpa tubuh Philip yang saat itu sedang merendam tubuh nya di sana.

"Maaf tuan muda, saya tidak sengaja." ucap Bella panik.

Saat ia akan beranjak dari posisi nya, ia meringis kesakitan, karena kaki nya yang terkilir membuat Bella tak dapat menggerakkan kaki untuk keluar dari bathub tersebut.

"Tuan muda, itu_anu_"

"Kaki mu terluka ? Atau itu hanya alasan mu agar bisa tetap berada di sini dengan ku ?" ujar Philip menuduh yang bukan-bukan.

"Tidak seperti itu tuan muda, maaf sebesar-besar nya, saya sungguh tidak sengaja."

To be continued...

avataravatar
Next chapter