You Need Her, Not Me

Pertemuan yang tidak sengaja kembali mengingatkan sebuah kenangan yang mengalun di pikiran Ataya setelah sekian lamanya, pikiran yang sudah ia kubur selama lima tahun terakhir, memaksakan dirinya untuk tidak terjalin akan sebuah hubungan. Menyekat di antara beragam kejadian, konflik batin antara perasaan dan kemarahan yang dia rasakan, melupakan semuanya dan membuat separuh nyawanya seperti hilang ditelan peradaban. "Hidup harus terus berjalan." ucap Ataya menguatkan dirinya. "Aku tahu, tapi hati? Ah mampukah dia bertahan dengan kepedihan ini? Dan siapkah dia untuk melonggarkan hatinya pada orang lain? Entahlah."