3 chapter 2

Xiao zhan menatap tak suka pada pria paruh baya di depan nya ini. Bagaimana tidak pria itu berperilaku seakan akan dia adalah ayah nya.

"Sudah ku bilang berapa kali, kau bukan ayah ku jadi berhentilah bersikap seakan akan aku anak mu" ketus Xiao zhan ia kembali memasukan sarapan nya kedalam mulut, ia juga mengabaikan tatapan mengingatkan dari sang ibu.

"A xia-"

"Aku berangkat"

Sebelum bingbing menyelesaikan ucapan nya, Xiao zhan dengan tidak sopan memotong nya dan berlalu pergi.

Sang ibu menghela nafas, ia tahu ini salah nya karna menikah kembali tanpa memberi tahu sang putra, namun bukan kah Xiao zhan bersedia ikut dengan nya ke korea namun kenapa sekarang sikap nya begitu sinis dan dingin. Sang suami yang melihat kesedihan istri nya hanya tersenyum.

"Jangan dipikirkan chagiya, nanti kau sakit" ujar nya sambil tersenyum kecil.

"Hahh"

.

.

Xiao zhan menatap pergelangan tangan nya.

"Ckk!, aku menyesal sekarang kenapa aku dengan bodoh nya menolak untuk di antar ke kampus, dan sekarang aku tidak tahu harus kearah mana, benar benar bodoh" rutuk nya sambil memukul kepala sendiri kebiasaan sejak kecil saat ia merasa menyesal atau bingung.

"Sekarang aku harus apa, pulang? Aku terlalu gengsi untuk kembali dan meminta nya mengantar ku" lanjut nya sambil menatap jalanan sepi. Entah ia bodoh atau author yang idiot. Padahal ia bisa menggunakan google maps untuk menunjukkan jalan. Ckck

"Ais kalau begini terus aku akan terlambat" Xiao zhan terus menggerutu, ia berjongkok di pinggir jalan seperti anak kecil.

Tin tin

Xiao zhan mendongak saat sebuah mobil Lamborghini berhenti di harapan nya benar benar dihadapan nya.

Namun saat melihat pemilik mobil wajah nya langsung kecut.

"Ayo naik appa akan mengantar mu" kata sang ayah tiri.

Masih dengan wajah kecut Xiao zhan memasuki mobil, tak berapa lama Joongki menjalan kan mobil nya kearah kampus sang anak tiri.

'Kau fikir dengan berbuat baik seperti ini aku akan mengakui mu sebagai ayah ku? Tidak akan' batin Xiao zhan sambil menatap joongki sinis.

.

.

"Kau lihat apa nak?"

Seorang wanita dewasa menepuk pundak seorang remaja yang sedari tadi menatap kearah jalanan.

"Tidak ada, hanya saja tadi aku melihat orang dewasa yang merengek di pinggir jalan lalu tidak lama sebuah mobil menjemput nya" jelas remaja itu pada sang wanita.

"Ya sudah kau cepat berangkat, kalau tidak ayah mu akan marah lagi, sudah sana"

"Iya, aku berangkat eomna"

.. Nah loh siapa itu..

.

Entah kenapa Xiao zhan ingin sekali menghujat ibu nya, dia benar benar menganga melihat betapa besar dan mengah nya bangunan kampus nya.

"Appa pergi dulu belajarlah yang baik" kata joongki sambil berlalu dengan mobil nya.

"Ya ya pergi sana kau!" triak Xiao zhan saat mobil sang ayah tiri sudah tak terlihat.

"Cih dia pikir aku anak kecil apa di perlakukan seperti itu, menggelikan" lanjut nya sambil memasuki halaman kampus nya yang benar benar sangat luas. Namun ia langsung berhenti dalam beberapa langkah ia berpikir

'Aku kan baru di sini, lalu bagaimana aku tahu gedung fakultas ku' batin Xiao zhan ia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang untuk di tanyai.

"Sekarang aku benar benar seperti tersesat di sini" lirih Xiao zhan Ngenes.

.

Hari ini tepat lima tahun semenjak kematian seseorang yang di cintai nya, Xiao zhan menyalakan sebuah dupa di depan foto seorang pria tampan. Ia mengatup kan kedua tangan nya dan mulai berdoa.

'Gege, tidak terasa sekarang adalah peringatan hari kematian mu yang ke lima, aku masih sangat sedih mengingat bahwa kau benar benar tidak bisa kembali ke sisi ku, aku frustasi, tapi gege kau jangan khawatir aku sudah ikhlas atas kepergian mu, jadi kau juga harus bahagia di sisi tuhan' kedua mata nya terbuka, ia tersenyum pada foto yang ada di hadapan nya.

"Aku berangkat dulu" Xiao zhan beranjak pergi, saat ia menuruni tangga pemandangan pertama yang ia lihat adalah sang ibu yang duduk di pangkuan ayah tiri nya sambil saling Menyuapkan buah pir.

Melihat putra nya turun buru buru bingbing beranjak dari pangkuan suami nya, karna dia tahu putra nya akan mengamuk dan mendiami nya selama satu minggu penuh jika melihat dia dan sang suami bermesraan di depan mata nya.

"A Xiao sudah mau berangkat?" tanya bingbing ia berjalan mendekati putra nya dan memberikan segelas susu, dengan pendangan datar Xiao zhan meraih gelas susu itu dan menghabis kan nya dalam empat tenggak dan mengembalikan gelas tersebut pada sang ibu.

"Ma, hari ini aku akan pulang telat" ucap Xiao zhan sambil membersihkan kan sisa sisa susu yang ada di mulut nya. Bingbing menatap sang anak bingung.

"apa ada acara di kampus mu?" tanya nya, Xiao zhan hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Lalu?"

"Hari ini adalah hari peringatan kematian gege jadi aku akan kekuil untuk berdoa, sudah yah aku pergi" balas Xiao zhan sambil berlalu meninggal kan sang ibu yang hanya mampu menatap punggung nya yang kian menjauh.

"Mama senang melihat kau sudah mulai terbuka lagi nak" lirih bingbing, ya semenjak kematian lan yibo sikap dan sifat putra nya berubah 360°.

.

.

Xiao zhan menuruni tangga kuil, ia melihat kearah arloji rolex nya yang menunjukan pukul 17.18

"Sebaik nya aku cepat, ini sudah hampir malam" Xiao zhan berjalan dengan terburu buru tanpa memperhatikan depan nya.

Bruk

Karna terlalu fokus di jalan ia tidak sengaja menabrak seorang wanita yang tengah menelfon, buru buru ia membungkuk dan meminta maaf.

"Ah maaf kan saya nyonya, saya tidak melihat anda berdiri di sini" kata nya sambil membungkuk berkali kali, wanita itu tertawa pelan dan berujar tidak papa.

"Tidak apa apa, nak"

Pandangan Xiao zhan lalu beralih menatap wajah wanita itu, dahi nya mengkerut saat melihat rupa nya.

'Aku tidak salah dengar kan baru saja wanita ini memanggil ku nak, dari mana nya aku terlihat lebih muda dari nya jelas jelas aku lebih tua' batin Xiao zhan sambil menatap wanita itu intes, bagaimana tidak heran beginilah rupa wanita itu.

Siapapun pasti akan heran saat mendengar wanita ini memanggil dengan kata nak, wajah nya seperti gadis yang baru lulus smp.

Mengerti tatapan dari Xiao zhan wanita itu tertawa.

"Hahaha, apa kau baru saja meneliti penampilan ku anak muda?" tanya wanita itu, Xiao zhan yang ketahuan pun gelagapan.

"Ah maafkan saya karna tidak sopan" sesal Xiao zhan, wanita itu kembali tertawa.

"Hahaha, tidak apa apa, teman teman putra ku pun sempat terkecoh dengan penampilan ku, dan mengira aku adik dari putra ku hahaha" curhat wanita itu membuat Xiao zhan tersenyum kecut.

'Ternyata dia tante tante, korea benar benar hebat, aku sudah berkali kali tertipu dengan wajah muda mereka, tak heran teman satu fakultas ku menanyakan berapa usia ku' batin Xiao zhan.

"Ah maaf ahjumma saya buru buru, permisi" kata Xiao zhan, ia membungkuk sekali dan setelah nya berlalu pergi dengan langkah lebar sedikit berlari.

"Aigo, manis sekali bocah itu, seandai nya aku masih muda sudah ku pepet bocah itu" kata wanita itu tanpa menyadari seorang remaja berseragam senior high tengah menatap nya malas.

"Eomma"

"AIGOO!, kau mengagetkan eomma saja, bagaimana sudah selesai membeli buku nya?"

"Sudah"

"Baiklah ayo pulang, hah eomma tidak bisa membantu lagi, jika appa mu mengamuk karna mendengar kau berulah kembali di sekolah" kata wanita itu sambil memasuki mobil Lamborghini nya di ikuti remaja sma tadi.

.

TBC

avataravatar
Next chapter