1 Prolog

Jakarta, 31 Desember 2018

Zaid Maulana, Seorang Arsitek muda Yang berusia 25 tahun Yang tampan Dan Putra Tunggal yang terlahir Dari keluarga terhormat. Ayahnya bernama David Maulana yaitu seorang Pengusaha dibidang kuliner. Ibunya, Asrianti seorang Desainer ternama memiliki Butik Di 3 Negara (Indonesia, Singapore, Malaysia). Zaid sudah 3 Kali dijodohkan Oleh orang tua nya dengan putri Dari Pengusaha Pengusaha Kaya. Namun, selalu Ia Tolak karena Ia tidak mau berurusan dengan Cinta dulu, Zaid ingin fokus pada Pekerjaannya.

Pukul 09.00 WIB, Zaid baru selesai meeting dengan para Pengusaha Dan Arsitek sukses Di perusahaan rekan arsiteknya. Kemudian, Ia langsung pergi ke Kantornya dengan menggunakan Mobil kesayangannya BMW berwarna Putih.

Ia melajukan kecepatan mobilnya, agar segera sampai ke Kantornya.ppp

Setelah Hampir 20 menit Dalam perjalanan, akhirnya Zaid sampai dikantornya. Kemudian, Ia berjalan menuju ruangannya Dan tak Lupa memberi senyum kepada para rekan kerjanya.

Ya, Zaid terbilang Pria Yang murah senyum pada siapapun, makanya dia banyak dikagumi Oleh Wanita Wanita entah Itu rekan kerjanya atau teman tongkrongannya.

Akhirnya, sampai didalam ruangannya dilantai 2. Zaid langsung meletakkan tas kerjanya dimeja kerjanya. Kemudian duduk dikursi kerjanya.

"Huufft.." lirihnya sambil mengusap kepalanya.

Zaid mengambil Handphone miliknya, kemudian Melihat kalendar Dan Zaid terkejut. Ternyata Hari ini adalah Hari terakhir Di 2018 yaitu tepat ditanggal 31 desember.

"Sudah mau habis saja tahun ini, Ga kerasa." Ucapnya sambil Melihat kalendar.

Kemudian Zaid memiliki rencana untuk merayakan Malam tahun baru bersama keluarga Dan rekan rekan kerjanya dikantor miliknya.

Akhirnya, Zaid memutuskan turun ke lantai 1 Dan mengumumkan rencana nya kepada para karyawannya.

Ketika sudah berada ditengah tengah karyawannya Yang sedang sibuk dengan komputer masing masing, Zaid langsung bersuara hingga membuat karyawannya terhenti bekerja Dan fokus pada Zaid.

"Siang semuanya.." Sapa Zaid pada karyawannya.

"Siang kembali Pak.." serentak karyawannya menjawab sapaan Zaid.

Lalu tak berlama lama lagi Zaid langsung mengutarakan Apa Yang ingin ia bicarakan pada karyawannya.

"Oke semuanya, Hari ini adalah Hari terakhir Di tahun 2018. Dan Aku ingin Di Malam tahun baru ini, Aku Dan kalian semua merayakan acara dikantorku ini, Dan kalian boleh mengajak suami atau Istri Dan anak anak kalian. Bagaimana kalian Setuju?" Jelasnya pada karyawannya.

Semua karyawannya menjawab, "Setuju Pak!"

Namun, Tiba tiba Salah satu Wanita berkerudung Syar'i berwarna Hitam dengan gamis Pink polos berkata,

"Saya tidak bisa datang, Pak!"

Dan ucapannya Itu terdengar jelas ditelinga Zaid membuat Zaid terheran pada nya.

"Memangnya kenapa, Bu Nadira?" Tanya nya kepada Wanita tadi dengan nada bicara Yang Indah.

"Ayah Dan ibu saya tidak Akan mengizinkan saya pergi merayakan tahun baru, Karena ayah saya bilang bahwa Itu Sama Saja mengikuti Ajaran orang orang Nasrani. Dan sebaikknya Umat Islam tidak boleh ikut merayakannya." Jelas Nadira pada Zaid dengan tegasnya.

Zaid tertegun dengan Jawaban Yang diberikan Nadira, Salah satu karyawannya Yang terbilang paling muda Dan religius.

"Eu.. saya tidak keberatan dengan ketidakhadiran ibu, tapi untuk alasan bu Nadira Yang membuat Saja agak tersinggung." Jawab Zaid dengan mimik wajah Yang sedikit kusut Karena disinggung Nadira.

"Maaf Pak," lirihnya sambil menundukkan kepalanya Karena takut Zaid memarahinya.

Akhirnya, Zaid memutuskan untuk tetap mengadakan pesta perayaan tahun baru pada Malam Hari ini dikantornya meski tanpa satu orang karyawannya, Nadira.

****

Nadira Almaira atau sering dipanggil Nadi yaitu seorang gadis cantik dan religius juga seorang putri Tunggal Dari keluarga Yang terbilang Sederhana Karena ayah Dan ibunya Hanya seorang Penjahit Gaun, Gamis Dan Pakaian Pakaian lainnya.

Tepat pukul 20.00 WIB, Nadira sedang makan Malam dengan kedua orang tuanya diruang makan. Mereka makan dengan fokus tanpa banyak bicara. akhirnya, ibunya Nadira yaitu Dahlia bertanya pada Nadira.

"Nadi, bukannya kantormu Malam ini mengadakan pesta?" Ucapnya dengan nada lembut.

Kemudian Nadira menelan makanan Yang sedang Ia kunyah lalu menjawab pertanyaan sang ibu.

"Ohh iya bu betul, kenapa memang?" Dengan heran Nadira menjawab

"lalu kenapa kamu ngga dateng?"

Nadira menjawab dengan santai, "Kan kata ibu Sama ayah, Kita sebagai Umat Islam gak boleh mengikuti pesta tahun baru Yang menyerupai Kaum Nasrani, ya makanya Nadi Ga dateng deh, hehe." Dengan cengengesan Nadira yang begitu lucu.

Ayah Dan ibunya tersenyum Karena putrinya sudah mengerti Akan aturan aturan Dalam Islam. Nadira yang Melihat perilaku ayah Dan ibunya Itu Hanya tersenyum sekaligus terheran,

"mengapa mereka seperti Itu?" Gumamnya Dalam Hati.

****

Alhamdulillah, Terimakasih Reader's😊 Tunggu Chapter 2 nya yaaa💛💛

follow Ig Author @mayalestari31_

avataravatar
Next chapter