3 Tatapan Pertama, Pertemuan Kedua

Perjalanan keluar kota menempuh sekitar 4 jam dari kota. sepanjang perjalanan aku lebih banyak membuka bahan pertemuan Boss besarku dengan pimpinan daerah.

"Jadwal kita saat sampai apa aja,Mbak Ri?" Suara Bass Bossku menyadarkanku.

"Langsung bertemu pimpinan cabang disana pak. setelah itu briefing dengan para petinggi perusahan. jadwalnya hingga sore ini pak. Malam ini hanya makan malam biasa yang sudah di atur sekretaris pimpinan cabang pak. Makan malam bareng istri pimpinan cabang." jawabku. "Atau bapak mau saya batalkan makan malamnya,jadi bapak bisa istirahat?"

"Gak usah. gak masalah,Mbak Ri. Makan apa?"

"sesuai pesan bapak. seafood."

"oke. terimakasih Mbak Ri. Oiya,Anak mu dititip?"

saya mengangguk. meskipun Boss besarku mungkin tidak melihatnya."siap pak. saya titipin di orang tua saya pak"

"Maaf yah. seharusnya kamu standby di kantor."

"siap. tidak apa-apa pak. ini juga tugas saya." jawabku.

Mobil Boss besar berhenti persis di depan pintu utama perusahaan. Kulihat pimpinan cabang daerah ini menunggu dengan tegap.

"Pimpinan cabangnya ini?"Bisikku ke Pak Jaswan.

"Iya Mbak Ri."Jawab Pak Jaswan. "Mbak Ri belum pernah ketemu beliau yah?"

saya menjawab dengan mengangguk.

"Masih muda kan?" Kembali saya mengangguk.

"Selamat Datang,Pak." kudengar Pria berkharismarik ini menyambut boss besar.

"Sudah lama sekali yah Pian?" Kulihat Pak Wahyu Boss besarku merangkul bahu lelaki yang dipanggilnya Pian ini.

"Siap,Benar Pak." jawabnya sambil tersenyum.

"Ini sekretaris baru saya pindahan dari kantor pusat. gantiin Rika." Pak wahyu memperkenalkanku.

"Oh iya benar. Rika cuti bersalin yah?" Kulihat Pak Pian menatapku.

"Siap benar pak" Jawabku. kulihat Pria berkharismatik ini masih menatapku.

"Sepertinya kita pernah bertemu,mba siapa namanya?" Tanya Pak Pian.

"Riani,Pak." jawabku singkat membalas tatapannya. Kulihat manik mata lelaki dihadapanku ini. ada keteduhan kudapatkan. "saya suka melihat mata lelaki ini" batinku.

Dia tersenyu kearahku. "saya rasa-rasanya pernah bertemu denganmu. entah dimana" gumamnya. namun masih bisa kudengar sekilas.

"Maaf pak?" tanyaku. Kulihat dia hanya tersenyum.

Pak Wahyu kulihat sedang melihat sekeliling loby perusahaan. dan kulihat Pak Pian dengan cekatan mengikuti langkah kaki boss besar.

"sudah kabari semua manager?"Pak Wahyu berbalik melihat Pak Pian yang tepat berada disampingnya.

"Siap. sudah pak." jawab Pak Pian. seperti biasa saya melihat jawaban yg keluar dari mulutmya tegas dan berkharismatik.

"Sejam lagi saya bakalan ke ruang rapat. saya mau sholat dulu."perintah pak wahyu."Pian sudah sholat?"

"Siap sudah pak."Jawab Pak Pian.

"Ya sudah. Tolong antarkan Mba Riani menuju ruang rapat yah agar bisa menyiapkan keperluan saya. Pak Jaswan? mari sholat bareng" kulihat pak jaswan manut dan meninggalkan saya dan Pak Pian berdua.

"Jadi ruang rapatnya dimana,Pak?"Tanyaku pada pak pian yg kini berada disampingku.

"Dilantai 2 sebelah ruang kerja saya."Jawabnya"Apa memang kita berdua sudah pernah bertemu sebelumnya?"

saya berbalik menatapnya sambil tersenyum."Sepertinya baru kali ini kita bertemu pak." jawabku lugas."infocus sudah tersedia kan pak?"

kulihat Pria disampingku ini mengangguk.

"Baik Pak. saya menuju ruang rapat sekarang." ucapku. Tapi tiba-tiba kurasakan sebuah tangan menahan pergelangan tanganku.

"Apa benar kita memang belum pernah bertemu sebelumnya?"Kudengar lelaki ini bertanya kembali dengan pertanyaan yang membuatku berhenti melangkahkan kaki."kamu bukan wanita yang dulu akan dijodohkan dengan luke kan?"

saya menatapnya. terdiam.

avataravatar
Next chapter