webnovel

Part 1

"pak, fika juga ingin kuliah seperti yang lain pak,buat apa selama ini fika belajar giat tapi ujung-ujungnya fika gak bakalan kuliah pak?" jawab fika

"Biaya dari mana? kamu ini jangan ngaco ya,sekolahin kamu dan adik kamu aja udah syukur-syukur bisa kebayaran,seharusnya kamu udah lulus tuh mikirnya gimana caranya kamu bisa bantu biaya sekolah adik kamu." sahut bapak fika

"justru itu pak, fika mau kuliah biar sukses banggain bapak sama ibu dan angkat derajat keluarga kita,fika juga akan ikut program beasiswa ko pak ingsyaAllah fika bakal dapat." jawab fika

"kamu pikir kuliah itu yang mahal biaya apanya? Yang mahal itu biaya hidup saat kuliah nya fika,kamu harus bayar transfortasi,kos,makan dsb kalo bapak orang kaya kamu mau kuliah dimana aja bapak bakal ijinin," bentak bapak fika

"Bapak dari dulu egois!!!"

Brakkkkkkkkkkkk fika membanting pintu kamar nya sendiri.

"Kata TIDAK BISA menurutku hanya cocok untuk seseorang yang lemah pak,dan aku tidak ingin menjadi bagiannya." batin fika

Deringan suara jam diatas nakas membangunkan fika dari tidurnya,fika bangkit dari ranjang mengambil handuk yang terletak dibelakang pintu kamar dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi fika,fika memakai pakaian rumah dan langsung duduk di depan meja rias memandangi matanya yang sembab efek menangis semalaman,fika mulai berfikir menuruti perkataan orang tua untuk bekerja bisa menjadi jalan keluar bagi masalahnya, walaupun harapannya untuk kuliah harus pupus tapi ini semua bukan akhir dari segalanya, bisa saja ini memang sudah takdirnya toh banyak ko buktinya sukses tidak mesti harus sarjana,tapi ia tidak membenarkan bahwa kuliah itu tidak penting karena jaman sekarang orang yang berpendidikan tinggi saja banyak yang penggangguran apalagi yang tidak berpendidikan tinggi, Oh yaAllah fika jadi pusing sendiri.

Setelah berpusing-pusing memikirkan masa depan fika pergi menuju ruang makan yang pasti sudah ada ibu yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi bu.." Ucap fika

"Pagi juga fik,kamu udh baikan?" Ucap ayu (Nama ibu fika)

Fika duduk." iya bu,buat apa terlalu difikirkan toh endingnya bakal sama,bapak kan kalo buat keputusan gak bisa diganggu gugat bu." Jawab fika

"kamu ini ada-ada aja loh fik udah tau bapak kamu kaya gitu,ibu juga pasti gak bakal setuju,mendingan kamu tuh kerja cari duit buat ibu sama bapak." Ucap ayu (ibu fika)

"Iya nih lo sih ka, ngehalu aja, cari duit aja sana yang banyak buat kita,gak usah neko-neko so soan mau kuliah." Ucap tasya (Nama Adik fika)

"Eh bocah, lo ga usah ikut campur ya, lo aja sekolah yang becus sana,gaada rengking aja blagu lo,sekolah cuma abisin duit bapak sama ibu aja songong lo." emosi fika

"Fika kamu tuh ya apa yang dibilangin sama adik kamu itu bener kamu cari kerja aja ga usah neko-neko." Bentak bapak wawan (Nama bapak fika)

"Bapak tuh ya bikin kesel aja,aku pengen kuliah tuh gak instan pak aku udah pikirin itu mateng-mateng sebelum masuk SMA, pagi siang malem aku berusaha supaya dapet rengking terus pertahanin prestasi aku disekolah biar bisa kuliah gratis dan seenaknya patahin mimpi aku, oke pak aku terima tapi tolong tegas tadi tuh si tasya oon yang rese duluan malah dia yang dibelain." jawab fika

"Kamu itu fika jadi anak kerjaannya emosiiiiiiiiiii terus sama bapak,sama ibu,kamu kalo udah gak betah tinggal sama keluarga sanaaaaaaaaaa." bentak ibu fika

"Udahlah males ngomong sama kalian semua,semuanya gak terlihat,salah aja terus semuanya." jawab fika

Fika menghela nafas dan langsung bangkit dari meja makan menuju kamarnya ingin sekali rasanya ia menangis,menertawakan dirinya sendiri,bertanya-tanya, apa salah dirinya,padahal sudah jelas-jelas adik fika lah yang salah, tapi tadi bapaknya malah menyalahkan fika dengan membentaknya ingin sekali rasanya fika membungkam mulut adiknya.

Next chapter