108 Zaina

Narach dan Zaina hanya terdiam mendengar nama Heim disebut oleh Ain. Zaina tidak begitu mengenal Heim, apalagi Narach. Narach sama sekali tidak mengenal Heim.

Sedangkan Riev dan Kiev yang mengenal Heim dengan baik, merasa begitu terkejut. Mereka tidak menyangka, kalau Heim -yang selama ini sering membantu mereka- ternyata seorang Omega juga.

"Ain... Kau... Tidak apa-apa?" tanya Riev. Ia yang mengenal Ain dengan baik, pasti tahu bahwa Ain-lah yang paling merasa terpukul dengan kenyataan itu.

Tapi ternyata, Ain masih bisa tersenyum dengan raut wajah yang begitu tenang. Tidak berperasaan? Bukan. Ain pasti merasa sedih juga. Namun ia bisa mengendalikan dirinya demi mencapai tujuan.

"Aku tidak apa-apa. Yah, awalnya aku juga sulit untuk menerimanya. Tapi... Kenyataan tetaplah kenyataan. Sepahit apapun, seburuk apapun."

Riev dan Kiev tersenyum mendengar perkataan Ain. Mereka begitu kagum dengan pola pikir Ain. Walaupun berat rasanya, tapi Ain bisa menerima kenyataan itu dengan baik.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter