67 Maestro Baru

Sedari pagi Tiash sudah bersiap; mempercantik dirinya, lengkap dengan pakaian pemberian Zaina. Zaina berpesan pada Tiash untuk selalu mengenakan pakaian ketat itu guna melindunginya dari hal-hal tak terduga. Ia menutupi pakaian ketat itu dengan mantel hitam yang dibelikan Ain dulu waktu berbelanja di Elarina.

Parasnya terlihat begitu elok meski dengan pakaian sederhana. Pria manapun yang melihat pasti akan langsung jatuh hati padanya.

Ia tak sabar menunggu Ain untuk segera menjemputnya. Tapi hingga siang hari, Ain belum juga menampakkan batang hidungnya, membuat gadis keturunan keluarga bangsawan Lumina itu resah menunggu dengan khayalan yang melayang jauh.

"Mau kencan, ya?" goda Ive sambil menyenggol pelan bahu Tiash yang terduduk di ruang tengah dengan gelisah, membuyarkan lamunan penuh fantasi kisah romansa yang gadis itu buat-buat dalam benaknya.

"E-Eh?! B-Bukan, kok! C-cuma pergi jalan-jalan saja...." Tiash tergagap dengan pipi merona yang langsung ia sembunyikan dari Ive.