118 Gadis Bersyal Merah, Ailia

Tak terhitung berapa kali Kiev melayangkan tinjunya ke dinding kamar hingga darah segar mengaliri kepalan tangannya. Untungnya dinding kamar mewah itu memiliki ketebalan yang cukup untuk meredam suara, sehingga pukulan sekuat tenaga itu tidak terdengar ke luar kamar.

Berkali-kali Kiev hampir kehilangan kendali untuk berteriak, melepaskan amarah yang begitu memuncak. Ia tidak menyangka kalau nyawa ayahnya sudah berada di ujung tanduk. Terlebih lagi, setelah kenyataan tentang ibunya terungkap.

Ubun-ubunnya bergetar dengan mata yang memunculkan urat merah. Suara gemertak juga terdengar dari mulutnya yang sekuat tenaga menahan agar dirinya tidak menjerit keras.

Duaak!! Sekali lagi, Kiev menghantam tembok kamar berlapis kertas dinding berwarna keemasan itu hingga merusak corak bernuansa elegan di sana.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter